"Ayah sudah pulang ya", istriku membuyarkanku dari bacaan Koran.
"Iya ayah pulang cepat. Bukankah hari ini hari special buat kita? Mamah sudah baca surat ayah tadi pagi?" kataku memberondong kata. Sebelum berangkat tadi pagi aku membuat surat untuk istriku tercinta.
"Sudah yah, tumben ayah romantis banget. Biasanya ayah gak pakai surat . Ngomong langsung. Banyak ibu-ibu yang iri loh membaca surat ayah", istriku berkata sambil tersenyum bangga.
"Apaaa? Mamah menyebarkan surat ayah ke ibu-ibu teman mamah? Wah malu dong ayah!", akupun merasakan hidungku kembang-kempis mengatakannya. Rasanya pipiku jadi berubah warna. Semoga bukan warna pink.
"Kata ibu-ibu surat ayah romantis, dan mereka ingin suami mereka juga membuat surat cinta seperti itu kepada istrinya. Kata mereka, bu Ano bahagia banget punya suami yang perhatian. Mereka iri dengan kebahagian kita." Istriku langsung memelukku serasa tak ingin berpisah lagi denganku.
Aku pun berbahagia di hari ulang tahun pernikahan kami. Malam ini serasa malam pengantin baru. Malam yang indah bagi sepasang suami istri yang baru saja menikah. Bagiku, setiap malam adalah malam pertama bersama istriku tersayang.
Di pintu garasi depan kulihat Permata pulang dengan seragam SMP-nya. Anak pertamaku pun terlihat keluar dari mobil antar jemputnya. Lengkaplah sudah kehadiran keluargaku di rumah. Aku pun merasakan seperti pria paling gagah di dalam keluarga.
Kami menikmati ulang tahun pernikahan dengan cara sederhana malam ini. Sangat sederhana. Tak ada pesta, dan tak ada keramaian. Kami nikmati malam yang sepi, dan besokpun hari nyepi akan menjelang.
(Selamat hari Raya Nyepi bagi teman-teman yang merayakannya)
Salam Blogger Persahabatan