Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melatih Daya Ingat Anak

31 Januari 2011   02:24 Diperbarui: 4 April 2017   16:39 16282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mengajarkan 4X4 itu 16, ada banyak cara yang bisa memudahkan anak mengingat, mungkin melalui gambar angkanya, mungkin pengalaman langsung dengan jarinya, atau melalui mainan. Anak akan sulit kalau kita paksa untuk menghafal konsep yang abstrak. Kalau pun bisa, mungkin ia akan lupa.

Pengungkapan pengalaman pribadi juga cara yang bagus untuk melatih daya ingat anak. Misalnya, kita tanya ke dia apa saja yang dilakukan seharian, main bersama siapa, peristiwanya apa saja, kapan, lalu urutannya bagaimana, benda-benda apa yang ia lihat, dan seterusnya. Jika ini rutin kita lakukan lalu anak menyadari bagaimana bercerita dengan baik, maka daya ingat-nya akan terlatih.

Memperlihatkan benda-benda yang kontras juga dapat melatih daya ingat di samping juga akan mendorong anak untuk berkreasi secara kreatif, misalnya warna kamarnya,  perbedaan benda-benda di rumah, dan lain-lain.

Untuk kepentingan moral dan mentalnya, kita bisa menjelaskan apa yang telah ia lakukan atau apa yang kita lakukan. Mengalami atau melihat pengalaman langsung punya tingkat intensitas yang tinggi untuk diingat dan ini pengaruhnya pada perilaku. Anak yang tidak pernah diingatkan mana haknya dan mana hak orang lain (hal milik) bisa saja akan melakukan hal-hal yang kita tentang, karena daya ingatnya tidak terbentuk dari kecil.

Banyak kasus menunjukkan bahwa anak yang dari kecil tidak pernah memasukkan kata kunci dosa besar dan dosa kecil dalam daya ingatnya, akan kesulitan membedakan mana dosa besar dan mana dosa kecil dalam perilaku.

Mengingat daya ingat anak itu berkembang sangat subur untuk usia yang disebut Golden Age, maka kita perlu berupaya mengembangkannya seoptimal mungkin dan untuk tujuan kebaikan atau kemajuannya nanti. Semoga bermanfaat.

http://www.sahabatnestle.co.id/homev2/main/dancow/tk_balita.aspx?id=2346&catID=16

Melatih dan meningkatkan Daya ingat Anak

Tak semua hal yang pernah didengar dapat disimpan dan tak semua yang telah disimpan dapat dimunculkan kembali. Daya ingat merupakan kemampuan terbatas. Sebagai orang tua melatih dan meningkatkan daya ingat anak merupakan salah satu jalan agar ia dapat menyerap pelajaran yang telah diberikan. Jika kita ingin anak memiliki daya ingat yang luar biasa kuncinya adalah ketekunan dalam melatih .

Dr. Cauhan (2004) seorang ahli Psikologi Pendidikan Merumuskan beberapa cara yang bisa digunakan untuk menjadikan seorang anak memiliki daya  ingat yg "hebat", yaitu :

1. Over Learning

Cara pertama ini adalah dengan memberikan bahan pelajaran kepada anak secara berulang-ulang sampai ia mengerti betul hal tersebut      misalnya jika ia sudah menguasai semua modals dalam bahasa Inggris suruhlah ia menghafalnya kembali sebelum pelajaran baru diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun