Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Teacher Writing Camp 4 di Wisma Kampus UNJ

27 Desember 2014   14:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:22 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14196574311418144989

[caption id="attachment_386416" align="aligncenter" width="560" caption="Peserta TWC4"][/caption] Mata ini belum mau terpejam. Saya masih terjaga melihat kawan-kawan guru yang masih aktif menulis. Semangat mereka luar biasa dan anda bisa melihat dari foto-foto yang saya kirimkan melalui facebook. Kegiatan twc4 ini begitu mengasyikkan hingga tak terasa waktu terus berjalan. Gelapnya malam justru tak membuat semangat menulis peserta twc4 di wisma kampus unj rawamangun ini padam. Ibarat api yang terus membakar dirinya dan tak kunjung padam. Meski air telah menyirami dirinya agar api berhenti menyala.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Berbagai hadiah buat Peserta TWC4"][/caption]

Wow tak terasa satu demi satu para pembicara memberikan ilmu menulisya. Motivasi menulis yang tiada henti membuat para peserta menjadi paham pentingnya menulis bagi guru.

Saya termasuk guru yang berada di antara mereka. Saya menjadi saksi mata kegigihan mereka dalam menulis. Mari kita lihat tulisan mereka di blog kompasiana.com dan guraru.org.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Menulis dan Teruslah Menulis"][/caption]

Menulis dan teruslah menulis. Membaca dan teruslah membaca. Malas membaca membuatmu lumpuh menulis. Sisihkan waktumu untuk membaca tulisan orang lain.

Saya perhatikan satu persatu bahasa tubuh mereka. Rasanya belum saya temui bara api yang padam. Semuanya tetap membara untuk menulis sebelum tidur.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Menulis dan membaca adalah sekeping mata uang logam yang tak bisa dipisahkan."][/caption]

So... semoga kita dapat membaca tulisan inspiratif dan terbaik dari peserta TWC4. Indonesia berharap banyak dari guru yang menginspirasi seperti kalian. Buatlah bangga ibu pertiwi dengan berbagai prestasi.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Tongsis Reportase oleh Cak Imam dari Metrotv"][/caption]

Terima kasih kepada Cak Imam, ibu Meti Mediya, ibu Susi Sukesih, mas Isjet, pak Sukani, dan pak Thamrin yang sudah berbagi ilmunya hari ini. Di malam hari pak Namin AB Solihin membimbing kami menulis dalam praktik menulis yang menginspirasi.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Pak Namin dalam sesi Praktik Menulis"][/caption]

Sampai besok lagi ya! Jam 5 pagi saya akan jemput pembicara yang tak kalah keren dengan para pembicara di hari kedua. Pak kusumo akan saya jemput di stasiun gambir dari surabaya. Semoga lancar perjalanannya. Selancar kegiatan TWC4 hari pertama ini.  Selamat bermimpi!

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Menulislah sebelum Tidur"][/caption] .............................................

Dalam hidup pasti ada pilihan. Begitupula pilihan kita dalam menentukan karir. Kalau kita merasa sudah cocok dengan bidang yang ditekuni, maka fokuslah dengan bidang itu. Kuasai seluk beluknya dan hadapi tantangan dengan penuh senyuman. Insya Allah akan ada keajaiban yang datang kepadamu. Rezekimu bertambah karena suka berbagi kepada orang lain.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Teh Meti Mediya berbagi Pengalamannya Ngeblog"][/caption]

Hiduplah dengan memberi sebanyak banyaknya. Bukan menerima sebanyak banyaknya. Ketika engkau banyak memberi maka engkau akan dimuliakan. Sebab tangan di atas lebih mulia dari tangan di bawah.

Menulis adalah salah satu kegiatan berbagi. Bila kita menulis dari hati yang terdalam maka akan bertemu dengan pembaca yang memahami apa yang dituliskanmu. Hati bertemu hati seperti sepasang kekasih yang dimabuk asmara. Cintah selalu bergejolak di dalam dada. Bila kasih tak bersambut, maka "SAKITNYA TUH DI SINI!" (Sambil pegang dada, hehehe).

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Cak Imam berbagi ilmu reportasenya"][/caption]

Saya terbangun dari mimpi lalu mulailah sholat tahajud setelah mengambil air wudhu. Gerakan sholat membuat kita sehat. Menulislah seperti anda sedang sholat. Fokus pada sang Maha Pemberi rezeki. Raja di atas raja. Di depan raja katakan keinginanmu untuk menjadi penulis terkenal dan penulis buku buku best seller. Ucapkan doamu dengan penuh khusyuk dan tawadu. Yakinlah akan segera berwujud nyata.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Mas Iskandar Zulkarnain admin Kompasiana"][/caption]

Menjadi seorang penulis di zaman edan seperti ini memang harus memiliki gaya yang unik. Temukan keunikanmu dan berkacalah pada dirimu apa saja yang sudah dikuasai. Insya Allah engkau akan menjadi penulis inspiratif.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Susi Sukesih, Blogger Inspiratif 2014 dari Grakan Indonesia Terdidik"][/caption]

Sms masuk ke ponsel jadul saya. Seorang penulis buku best seller dari surabaya sudah sampai kota Cikampek. Sebentar lagi kereta api argo anggrek akan sampai tujuannya. Itu artinya saya sudah harus siap menjemput KI Kusumo yang akan memberikan pencerahan kepada kami di acara Teacher Writing Camp (TWC) yang keempat. Di Wisma UNJ sudah menginap 30 orang calon penulis hebat Indonesia.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Peserta TWC4"][/caption]

Suara adzan subuh membuat saya harus mengakhiri tulisan ini. Selamat menjalankan sholat subuh berjamaah. Bangunlah dan jemputlah rezekimu hari ini. Doa, usaha, iman dan takwa (DUIT) harus senantiasa mengiringi langkah langkah hidup kita. Duit memang harus dicari, tetapi ide menulis tidak perlu dicari.  Sebab ide menulis ada dalam diri kita. Jadikan TWC4 sebagai latihan menulis para guru hebat Indonesia.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun