Menurut Yudhistira pula "Tingkat kekasaran pada jalan tol rigid pavement tentu berbeda tergantung kondisi jalan, jika jalan lurus maka permukaannya lebih halus sedangkan pada kondisi menanjak, menurun, dan menikung maka permukaannya akan sedikit lebih kasar agar tercapai grip yang lebih baik antara ban dengan permukaan jalan. Rigid pavement mempunyai daya grip yang lebih baik jika dibandingkan dengan aspal karena aspal mengandung minyak sehingga membuatnya lebih licin saat dilalui kendaraan."
Yudhistira menambahkan bahwa hal yang mutlak diperhatikan untuk mengantisipasi keausan dan potensi meletusnya ban ketika melewati jalan tol adalah beban kendaraan, tekanan pada angin ban, serta tipe ban itu sendiri.
Berdasarkan penjelasan lengkap diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan penting :
1. Suhu pada jalan tol rigid pavement lebih dingin dibandingkan dengan aspal
2. Pengoperasian jalan tol telah melalui serangkain uji dan tes kelayakan sehingga aman untuk dilalui masyarakat
3. Dalam hal keausan ban, permukaan rigid pavement tidaklah begitu signifikan perbedaannya dibandingkan dengan permukaan aspal
4. Jalan tol rigid pavement bukanlah menjadi faktor utama keausan, panas, dan meletusnya ban, melainkan melalui beberapa faktor antara lain tekanan angin yang tidak sesuai, setingan kaki kendaraan, kelebihan beban kendaraan, dsb
Melalui kesimpulan-kesimpulan tersebut diatas dapat dikatakan bahwa kita sebagai pengguna jalan tol tidak perlu khawatir berkendara diatas permukaan rigid pavement.
Selamat berkendara..
Selamat menikmati jalan tol Trans Jawa..
Keselamatan diatas kecepatan..
Ikuti dan patuhi selalu rambu serta informasi jalan..
Safety first..
Penulis : Reza HariPutra
Foto : Reza HariPutra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H