Mohon tunggu...
Wijaya Kusuma Subroto
Wijaya Kusuma Subroto Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalist

Wijaya Kusuma S, lahir di Bandung tanggal 04 Juni dan besar di Jakarta, Sekolah di SMAN 1 Boedoet dan kuliah S2 di Universitas Gadjahmada ikut dalam pelbagai organisasi mulai dari menjabat ketua Basket Ball Muda Manggala Indonesia pada tahun 1985, kemudian ikut dalam kegiatan pelbagai otomotif dan pensiun offroad pada tahun 1996 dan akhirnya mendirikan wadah otomotif bersama dengan 14 tokoh otomotif lainnya berupa Indonesia Offroad Federation. Saat awal berdirinya pada tahun 1999, Wijaya Kusuma S menjabat sebagai Sekretariat Jenderal IOF. Sekaligus menjadi salah satu penggagas Divisi Pelatihan dan Litbang IOF yang mencoba membuat silabus berkaitan dengan Defensive Driving training. Kiprahnya dibidang keselamatan transportasi dan defensive driving training membuatnya mendapat sertifikasi dari Jabatan Keselamatan Jalan Raya dan Malaysia Defensive Driving Training, juga mnedapatkan pengakuaan dari International Association of Survival and Safety Training yang bermarkas di Inggris. Sekarang saya menangani ordtraining.com dan subrotolaw.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Jalan Pavement Memang Aman?

21 Februari 2019   14:58 Diperbarui: 21 Februari 2019   15:07 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar mungkin berisi: langit, gunung, awan, luar ruangan dan alam (Reza HariPutra/Dokpri)

Menurut Yudhistira pula "Tingkat kekasaran pada jalan tol rigid pavement tentu berbeda tergantung kondisi jalan, jika jalan lurus maka permukaannya lebih halus sedangkan pada kondisi menanjak, menurun, dan menikung maka permukaannya akan sedikit lebih kasar agar tercapai grip yang lebih baik antara ban dengan permukaan jalan. Rigid pavement mempunyai daya grip yang lebih baik jika dibandingkan dengan aspal karena aspal mengandung minyak sehingga membuatnya lebih licin saat dilalui kendaraan."

Yudhistira menambahkan bahwa hal yang mutlak diperhatikan untuk mengantisipasi keausan dan potensi meletusnya ban ketika melewati jalan tol adalah beban kendaraan, tekanan pada angin ban, serta tipe ban itu sendiri.

Berdasarkan penjelasan lengkap diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan penting :

1. Suhu pada jalan tol rigid pavement lebih dingin dibandingkan dengan aspal
2. Pengoperasian jalan tol telah melalui serangkain uji dan tes kelayakan sehingga aman untuk dilalui masyarakat
3. Dalam hal keausan ban, permukaan rigid pavement tidaklah begitu signifikan perbedaannya dibandingkan dengan permukaan aspal
4. Jalan tol rigid pavement bukanlah menjadi faktor utama keausan, panas, dan meletusnya ban, melainkan melalui beberapa faktor antara lain tekanan angin yang tidak sesuai, setingan kaki kendaraan, kelebihan beban kendaraan, dsb

Melalui kesimpulan-kesimpulan tersebut diatas dapat dikatakan bahwa kita sebagai pengguna jalan tol tidak perlu khawatir berkendara diatas permukaan rigid pavement.

Selamat berkendara..
Selamat menikmati jalan tol Trans Jawa..
Keselamatan diatas kecepatan..
Ikuti dan patuhi selalu rambu serta informasi jalan..
Safety first..

Penulis : Reza HariPutra
Foto : Reza HariPutra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun