Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Li Ziqi: Gagal dan Kelaparan di Kota, Kaya Raya Saat Kembali ke Desa

22 November 2020   05:25 Diperbarui: 22 November 2020   05:59 5334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Li Ziqi saat memanen tomat di pekarangan rumahnya. www.liziqishop.com

Pada September 2019, the People's Daily memberinya penghargaan sebagai "People's Choice Award". Lalu pada awal 2020 Partai Komunis China menjadikan Li Ziqi sebagai ambassador untuk "Communist Youth League" atas inisiatifnya menunjukkan cara pemuda pedesaan China menjadi makmur. 

Hal ini juga yang memberi Partai Komunis China sebuah inisiatif untuk mengirim sekira 10 juta generasi muda di perkotaan ke "Zona Desa" pada 2022 di mana mereka akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan, menyebarkan nilai peradaban China serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Kehidupan Li Ziqi dan upaya yang dilakukannya untuk menjadi mandiri secara finansial bagai mimpi Partai Komunis China yang terwujud dengan sendirinya, bahwa penggunaan teknologi untuk membangun peluang ekonomi di wilayah perdesaan bisa berjalan bersamaan dengan upaya melestarikan budaya tradisional Tiongkok, untuk dinikmati masyarakat dunia.

Professor Kang Ming-Wu seorang Antropologis di Universitas Hong Kong menyebutkan bahwa apa yang dilakukan Li Ziqi sebagai kekuatan lunak (soft power) generasi muda Tiongkok yang membuatnya kreatif dan fleksibel, serta tahu bagaimana cara memikat khalayak China dan non-China.

Kehidupan Li Ziqi juga menunjukkan bagaimana narasi kemajuan dan modernitas ala kota-kota besar di China justru membuat Li Ziqi gagal, dan kembali ke desa membuat kehidupannya jauh lebih baik. 

Pernyataan ini sekaligus mematahkan sejumlah kritik yang menyatakan bahwa Li Ziqi merupakan agen negara yang sengaja di pasang pemerintah untuk menunjukkan sisi baik China kepada dunia.

Pernyataan Professor Kang juga sekaligus menunjukkan bahwa pemerintah China nggak peduli bahwa sebelum sesukses sekarang, Li Ziqi pernah terlunta-lunta di kota selama 8 tahun lamanya. Yang pemerintah China pedulikan ialah bahwa Li Ziqi merupakan warga negara teladan yang dengan cerdas mempromosikan budaya tradisional Tiongkok.

Li Ziqi memang sudah berhasil meraup kekayaan dari pendapatan iklan di video-videonya dan produk yang dijualnya, meskipun nggak ada yang tahu berapa penghasilan bersihnya secara pasti per tahun kecuali ia dan timnya.

Meskipun demikian, situs wikibioworth menyebutkan bahwa kekayaan bersih Li Ziqi dari Youtube dan Online Shop miliknya adalah UDS 8.7 juta atau sekitar Rp.130,5 miliar. 

Sebagai petani, kadang Li Ziqi bagai hidup di negeri dongeng. Sumber: www.liziqishop.com
Sebagai petani, kadang Li Ziqi bagai hidup di negeri dongeng. Sumber: www.liziqishop.com
Terlepas dari kekayaan yang telah diraihnya, apa yang dilakukan Li Ziqi menginpirasi banyak orang muda di China untuk memproduksi video dengan genre serupa, dan banyak penggemarnya dari seluruh dunia mendapatkan kehidupan yang tenang, bahkan beberapa kembali ke desa untuk menikmati hidup sederhana. 

Yup, seenggaknya kini anak muda punya harapan kembali ke desa tanpa takut dikungkung kemiskinan dan kekurangan uang. Dengan teknologi digital, anak muda yang tinggal di desa kini bisa lebih kaya dari mereka yang berkarir di kota besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun