Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

It's a Girl, Tiga Kata Paling Mematikan di Dunia

26 Oktober 2020   10:52 Diperbarui: 26 Oktober 2020   14:50 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Female infanticide di China masa lampau. Sumber: wikiwand.com

Menggunakan warna pink secara spesifik bukankah semakin memperdalam kesenjangan sambutan kelahiran bayi lelaki versus perempuan? Raj Khaira beranggapan bahwa setiap warna memiliki makna berbeda dalam setiap budaya. Dalam masyarakat Barat misalnya, pink identik dengan sifat yang lemah, rapuh dan mudah ditaklukkan. 

Sementara dalam budaya masyarakat Asia Selatan, warna pink dan merah merupakan simbol dari kekuatan, keberanian, keberuntungan dan perayaan; warna ini kerap digunakan masyarakat Asia Selatan baik lelaki maupun perempuan. Warna untuk gerakan Pink Ladoo diadaptasi dari kedua warna yang telah menjadi jiwa masyarakat Asia Selatan, sebagai simbol atas anak perempuan, perempuan dewasa, kemakmuran dan sukacita.

Memasuki tahun kelima gerakan Pink Ladoo telah menoreh sejumlah keberhasilan. Kotak-kotak camilan pink ladoo semakin massif didistribusikan pada keluarga-keluarga di Asia Selatan yang mengumumkan kelahiran bayi perempuan. 

Ribuan kotak pink ladoo juga telah diberikan kepada keluarga yang merayakan kelahiran anak perempuan, di mana toko-toko permen di Inggris, Kanada dan Australia memasukkan pink ladoo ke dalam menu toko mereka dalam upaya memenuhi permintaan yang tinggi sebagai hasil kampanye Pink Ladoo. Gerakan ini telah diliput banyak media mainstream internasional dan memiliki 65.000 pengikut di media sosial. 

Pada 2018, pendiri Pink Ladoo juga berkesempatan bicara dengan pemerintah Kanada dan memberikan masukan terkait upaya menurunkan gap dalam isu gender dalam masyarakat Indo-Kanada di Kanada. Dan tentu saja gerakan ini diakui oleh pemerintah Kanada dan India sebagai sebuah gerakan sosial yang berhasil menciptakan perubahan lintas komunitas dan lintas negara. 

Yup, gerakan sederhana ini telah berhasil menurunkan angka kematian bayi perempuan dalam jumlah ribuan sejak 2015. Sebuah gerakan sederhana, tapi sangat menyentuh hati.

NB: Tulisan ini pertama kali diterbitkan di blog pribadi di www.wijatnikaika.id

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun