Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan Ini Diperkosa 500 Kali dan Pemerkosanya Masih Hidup Bergelimang Harta

21 Oktober 2020   16:24 Diperbarui: 27 Mei 2021   09:38 22824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Junko Furuta. Sumber: medium.com

Dalam pengakuan para penjahat itu, mereka juga meninju, menendang dan memukuli seluruh tubuh Junko. Mereka juga membenturkan kepala Junko ke dinding, memotong puting payudara, membakar bulu matanya, menyiramkan lilin panas ke kelopak matanya, dan macam-macam kesadisan lainnya sampai-sampai seluruh tubuh Junko dipenuhi luka. 

Junko pernah berkali-kali mencoba melarikan diri dan menelepon polisi, namun ketahuan oleh Miyano. Mereka lalu menghukum Junko dengan menyiramkan cairan pada kaki dan vagina Junko lalu membakarnya. 

Pada hari ke 40 Junko meminta mereka membunuhnya saja sebab ia sudah tak sanggup menahan penderitaan. Namun mereka menolaknya dan terus saja menyiksanya. Di hari ke 44 yaitu Januari 1988, mereka tersiksa dengan bau busuk dari luka-luka di tubuh Junko yang membusuk. 

Mereka kemudian menyiksa Junko selama 2 jam lamanya hingga perempuan itu meninggal dunia. Mengetahui Junko sudah tiada, mereka panik. Mereka lalu membungkus tubuh Junko dengan seprai, membawanya ke kota Tokyo, memasukkannya ke dalam drum dan menuangkan semen ke dalamnya. Berbulan-bulan lamanya, Junko tidak ditemukan.

Pada 23 Januari 1989 Miyano dan Ogura ditangkap polisi karena melakukan pemerkosaan berkelompok pada perempuan berusia 19 tahun yang mereka culik pada Desember 1988. Rupanya, Miyano dan teman-temannya ini memang berandalan yang sudah berulang kali melakukan banyak kejahatan termasuk penyiksaan, perundungan dan pemerkosaan. 

Dalam interogasi pada bulan Marek 1989, Miyano mengaku kepada polisi tentang Junko. Sehari setelahnya, Polisi menemukan drum tempat jenazah Junko dikubur. Polisi bisa menemukan identitas Junko melalui sidik jari.

Sebab, wajah Junko sudah tidak bisa dikenali lagi akibat penyiksaan bertubi-tubi yang dialaminya selama 44 hari. Atas pembunuhan Junko Furuta, polisi menangkap 2 teman Miyano yang lain, juga kakak lelaki Minato.

Saat ditemukan dan diidentifikasi, Junko tengah hamil hasil pemerkosaan ke 104 lelaki. Organ dalamnya rusak karena penyiksaan yang dialaminya, juga karena vagina dan anusnya dimasuki benda-benda yang membuatnya mengalami pendarahan hebat. Uterus Junko juga rusak dan membusuk karena diperkosa sebanyak 500 kali oleh 104 lelaki, terutama oleh ke 4 lelaki paling sadis yang menyekapnya. 

Keadaan Junko yang tidak bisa dikenali dan rusak ini jelas membuat keluarganya trauma sampai-sampai ibunya stress, mengalami guncangan mental dan harus ditangani oleh Psikiater, sementara teman-teman sekolahnya dan rekan kerjanya merasa terpukul.

Dalam pemberitaan di media Jepang, nama keempat lelaki itu dirahasiakan karena masih berusia remaja. Namun, jurnalis dari sebuah majalah bernama Shukan Bunshun justru mempublikasikan identitas mereka agar diketahui penduduk Jepang dan dunia. 

Jurnalis itu berpendapat bahwa meski mereka masih remaja, namun kejahatan mereka sangat mengerikan. Meski mereka tidak disebut sebagai pembunuh, mereka disebut bersalah karena melakukan penyiksaan yang mengantarkan korbannya pada kematiannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun