Ada juga perempuan modern berpakain seksi yang selalu minum alkohol, juga korban kekerasan seksual dan pembunuhan.
Ada juga perempuan berwajah maskulin yang berpakaian ala orang kantoran yang sepertinya mengalami kekerasan seksual di tempat kerja dan mati dibunuh.
Ada juga perempuan muda yang polos, bisu, berpakaian biasa saja dengan rambut dikepang dua, sebagai representasi dari kalangan miskin lagi penyandang disabilitas.
Seluruh tokoh dengan identitas dalam diri mereka seperti usia, make up, perhiasan, pakaian, cara berbicara, bahasa yang digunakan saat berbicara, atau sikap diam seribu bahasa adalah sebuah petunjuk.
Semua petunjuk itu hendak menyatakan bahwa korban kekerasan seksual dan pembunuhan terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia, level pendidikan, sudah menikah atau masih lajang, berpakaian terbuka atau tertutup, bahkan menimpa mereka yang merupakan penyandang disabilitas.
Lalu, identitas yang paling mengejutkan adalah saat sang bocah perempuan datang, sebagai gambaran bahwa anak-anak telah menjadi korban kekerasan seksual.
Pelakunya bisa saja orang yang sama yang melakukan kekerasan seksual kepada nenek atau ibu si anak, yang kebal hukum. Semua identitas yang ada pada para perempuan itu adalah WARNING bahwa dunia telah menjadi neraka dan para penjahat tidak tersentuh hukum, bahkan dilindungi politisi.
Aktivitas di rumah itu ditutup dengan semua orang kembali menghadapkan wajahnya ke televisi yang menyala sembari menyeka air mata.
Seorang reporter melaporkan bahwa: "In India, every 22 minutes a woman is raped. In 2018...." mendengar laporan itu semua perempuan terdiam, menundukkan kepala, bersedih, dan menyeka air mata.
Film ditutup dengan data: "Indian court have a backlog of more than 100.00 pending rape cases. Each day to close to 90 rapes are reported in India. The conviction rate in rape cases just 32%. It is ironic that crime rates against women are higher in a nation where nearly 80% of the population worship Goddesses."
India merupakan penduduk yang 80% beragama Hindu, yang menyembah banyak dewa dan dewi.