Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Percayalah, Virus Corona bukan Hukuman dari Tuhan

1 Maret 2020   15:04 Diperbarui: 3 Maret 2020   15:09 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar terbaru virus corona (kuning) diantara sel manusia (pink, ungu dan biru) berbasis scanning electron microscope yang diambil oleh the Rocky Mountain Laboratories (RML) di National Institute of Allergy and Infectious Disease, Maryland, Amerika.

Jika saat ini kita mengikuti perkembangan dampak virus corona di Wuhan dan bagaimana pemerintah setempat melakukan penanganan, kita jujur mampu melihat gambaran apa itu yang disebut pelayanan komprehensif, cepat dan entahlah kalau disebut tepat apa enggak, sebab belum ada vaksin (antivirus) untuk menangani penyakit ini.

Trus, lockdown the city of Wuhan bisa kita pandang sebagai cara yang efektif dalam menekan angka penularan virus ini. Tapi, di sisi lain gimana dengan masalah supply makanan, minuman, gas, obat-obatan kepada warga yang terkurung di rumah; dan belum termasuk kalau ada ibu mau melahirkan, bayi-balita yang sakit atau orang sekarat karena sakit selain karena virus corona.

Belum lagi termasuk para pekerja migran yang saat kota ditutup (diisolasi) belum sempat pulang ke rumahnya trus ditampung di shelter. Apakah tinggal di shelter aman dan semua kebutuhan makan, minum, air, pakaian, obat-obatan tercukupi? Well, gambaran di China dan seluruh dunia dalam menangani kasus ini mungkin bisa menjadi semacam pelajaran penting bagi pemerintah dan petugas layanan kesehatan di Indonesia terkait sistem dalam menangani wabah.

Kalau misalnya Jakarta diisolasi seperti Wuhan, apa yang akan terjadi pada Indonesia secara keseluruhan?

WARNING: Laporan internasional terbaru menyatakan bahwa virus corona sudah menyebar ke seluruh benua kecuali Antartika. So, mari bersama-sama stop talking about stupid things tentang wabah ini. Pikirkan jika ia merangsek memasuki Indonesia. Apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri dan keluarga? 

Dalam langkah pencegahan, bisakah kita meminta kepada Kementerian Kesehatan untuk mulai membersihkan wilayah-wilayah padat, seperti pasar, transportasi umum, terminal, bandara, stasiun kereta api dengan menyemprotkan disinfektan? Diantara semua negara yang sibuk mengamankan diri, kayaknya hanya Indonesia yang tenang-tenang aja. 

Tulisan ini juga dimuat di blog pribadi: www.wijatnikaika.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun