Ia mengingatkan rekan-rekan dokternya agar menggunakan pakaian pelindung khusus sebagai pencegahan, agar nggak terjadi lagi wabah seperti tahun 2003.Â
Tapi, dia malah mendapatkan peringatan untuk tidak menyebarkan informasi palsu yang dapat mengganggu ketertiban sosial. Ia dan sejumlah rekan dokternya bahkan pernah diinterogasi kepolisian karena dianggap memenybarkan hoaks.
Pada 10 Januari 2020 dokter Li mulai batuk-batuk dan 30 Januari resmi didiagnoas terjangkit SARS-CoV-2. Pada 7 Februari 2020, dokter Li meninggal dunia.
'Human coronavirus' dipercaya sebagai penyebab utama masalah semua jenis batuk dan pilek pada anak-anak dan orang dewasa. . Virus corona menyebabkan pilek dengan tanda-tanda utama seperti demam dan sakit tenggorokan akibat pembengkakan kelenjar gondok terutama di musim dingin dan awal musim semi.Â
Virus corona juga dapat menyebabkan pneumonia (baik oleh virus langsung atau disebabkan oleh bakteri sekunder) dan dapat menyebabkan bronkitis (baik oleh virus langsung maupun oleh bakteri sekunder).
Nah, SARS-CoV menyebabkan sindrom pernapasan akut yang parah, dan memiliki patogenesis yang unik karena menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas dan bawah. Sedihnya, sampai saat ini belum ada vaksin yang bisa menyembuhkan virus corona pada manusia.
Studi tentang 'human coronavirus' ini telah ada sejak 2003 dan sampai saat ini ada 7 jenis 'human coronavirus', yaitu:
- Human coronavirus 229E (HCoV-229E)
- Human coronavirus OC43 (HCoV-OC43)
- Severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV)
- Human coronavirus NL63 (HCoV-NL63, New Haven coronavirus)
- Human coronavirus HKU1
- Middle East respiratory syndrome-related coronavirus (MERS-CoV), previously known as novel coronavirus 2012 and HCoV-EMC
- Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), previously known as 2019-nCoV or "novel coronavirus 2019"
- The coronaviruses HCoV-229E, -NL63, -OC43, and -HKU1 continually circulate in the human population and cause respiratory infections in adults and children world-wide
Virus corona ini sudah menyebabkan wabah dalam dunia manusia sejak 2003 yaitu SARS-CoV dimulai di Guangdong, China; kemudian pada 2012 MERS-CoV dimulai dari Arab Saudi (penularan dari unta pada manusia); pada 2015 MERS-CoV dimulai di Korea Selatan; pada 2018 MERS-CoV dimulai di Saudi Arabia; dan tahun 2019-2020 SARS-CoV-2 (alias COFID-19) dimulai di China yang kabarnya ditularkan dari hewan pada manusia di pasar kota Wuhan (tapi kebenarannya masih diteliti oleh para ilmuwan).
'Human coronavirus' SARS-CoV-2 yang muncul di China ini memiliki tingkat fatalitas berbeda-beda untuk setiap usia. Fatalitas orang berusia 40an tahun sebesar 0,4%, orang berusia 50an tahun sebesar 1,3%, orang brusia 60an tahun sebesar 3,5% dan orang berusia 70an tahun sebesar 8%.
Hal ini diperparah jika ternyata pasien memiliki masalah kardiovaskuler seperti oenyakit jantung, sistem pernapasan, diabetes dan tekanan darah tinggi. Oh ya, data juga menunjukkan bahwa lelaki berkemungkinan 2,8% terjangkit virus corona dibandingkan perempuan yang sebesar 1,5% saja.
Wabah virus corona ini membuat pemerintah China mengisolasi provinsi Hubei dengan populasi 57 juta jiwa, yang bermakna aktivitas sosial dan ekonomi mandeg seketika. Isolasi ini juga diikuti dengan perintah lain, bahwa dalam setiap keluarga hanya 1 orang saja yang diizinkan ke luar rumah untuk kepentingan seperti membeli bahan makanan, itu pun keluar rumah hanya boleh sekali saja per 2 hari.