Sementara bagi orang beragama ya tinggal menyesuaikan saja mana nilai yang bisa diambil mana yang tidak, tanpa perlu bersikap sinis apalagi menuduh dengan dalih menyelamatkan iman. Sebab, yang kurasakan selama ini adalah bahwa menonton Drama Korea membuka wawasanku tentang budaya dari sebuah bangsa kecil di Asia, yang dengan percaya diri menunjukkan kepada dunia bahwa mereka adalah bangsa yang besar dan kaya, yang menggenggam dunia hanya melalui musik, film, drama, makanan, healthcare dan game. Kerja Keras yang membanggakan, bukan?
Jadi, dalam menilai produk budaya bangsa lain, kita harus melihatnya menggunakan kacamata drone, yang 'capturing' peristiwa di bumi dari udara. Dengan demikian kita nggak terjebak dalam proses berpikir sempit, bagai melihat bumi hanya dari lubang kecil dinding rumah kita. Sehingga, kita bisa memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk berprasangka baik atas apapun milik bangsa lain, bergembira atas hal-hal yang membahagiakan, mendukung inovasi-inovasi yang mempermudah kehidupan manusia, dan bertepuk tangan dengan meriah atas kemampuan sebuah bangsa bangkit dari keterpurukan dengan usaha mereka sendiri. Terima kasih, semoga tulisan ini bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H