Manusia yang merasa dirinya lebih mulia dari makhluk lain di seantero bumi harus sadar diri lah kalau sekarang alam sedang balas dendam atas perbuatan nyeleneh, bodoh, malas dan songong manusia pada bumi dan seisinya.Â
Manusia membuang sampah plastik, ya dibalas alam dengan makanan mengandung mikro-plastik. Saat plankton, udang, ikan, cumi, kerang hingga garam mengandung partikel mikro-plastik; maka manusia pada akhirnya mengonsumsi mikro-plastik dalam jumlah yang lebih besar karena manusia kan makannya banyak dan rakus. Ini soal sebab akibat.Â
Apa yang manusia tabur, itulah yang manusia tuai. Pembalasan yang adil, bukan?
MEMAHAMI TEROR MIKRO PLASTIK DALAM RANTAI MAKANAN
Mikro-plastik apaan sih? Itu lho potongan partikel plastik dengan ukuran kurang dari 5 mm dan nggak bisa dilihat dengan kasat mata, dan lebih kecil lagi hingga disebut nano-plastik.Â
Nah, nano-plastik sendiri ukurannya sangat kecil sehingga bisa masuk ke aliran darah hewan-hewan laut yang biasa kita makan dan mungkin akan masuk juga ke aliran darah manusia saat kita mengonsumsi garam atau seafood kegemaran kita.Â
Kalau ini terjadi dan nano-plastik menumpuk dalam tubuh kita bukankah pelan-pelan akan menciptakan kehancuran dalam dunia manusia?Â
Bisakah kita menyebut teror sampah plastik ini sebagai asal muasal kiamat pangan, karena lautan adalah sumber pangan manusia mulai dari garam, udang, kerang, cumi, gurita hingga ikan yang menyokong perekonomian dunia? Tidakkah kita merasa ngeri dan panik akan hal ini?
Mikro-plastik terdiri dari dua jenis, yaitu:Â
1) mikro primer yang diproduksi langsung untuk produk tertentu yang digunakan manusia seperti sabun mandi, pasta gigi, pembersih wajah, deterjen, kosmetik, hingga pakaian, dan aktivitas kita sehari-hari tanpa kita sadari telah berkontribusi menyumbang mikro-plastik ke sungai dan lautan; dan 2) mikro sekunder yang berasal dari penguraian sampah plastik di lautan. Sampah plastik yang terurai ini bisa menjadi sebanyak 5.25 triliun serpihan plastik.Â
Nah, 85% sampah plastik di lamat berbentuk mikro-plastik. Di laut, mikro-plastik hingga sekecil nano-plastik dimakan zooplankton, lalu dimakan ikan kecil, dan ikan kecil dimakan ikan besar dan ikan besar dimakan manusia.Â