Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan, Lapar Mata dan Revolusi Meja Makan

28 Mei 2018   14:29 Diperbarui: 28 Mei 2018   14:41 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
healthyeating.sfgate.com

Sejatinya  Ramadan adalah bulan pengendalian diri. Tentu saja bukan hanya  mengendalikan lapar, haus, berbuat buruk dan hal-hal lain yang dapat  membatalkan puasa. Juga mengendalikan pengeluaran yang bisa merusak  neraca keuangan kelaurga. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pada bulan  Ramadan pengeluaran keluarga untuk belanja makanan, sandang dan  lain-lain yang berhubungan dengan lebaran meningkat berkali-kali lipat  dari biasanya. Terlebih lagi soal belanja makanan yang sering dijadikan  alasan sebagai hadiah setelah berpuasa seharian.  

Saat Ramadan tiba, muncul banyak keluhan terutama bagi para Ibu. "Duhhh harga-harga jadi mahal gini ya?" ujar seorang Ibu. Seorang Ibu yang lain menimpali, "Ah pusing saya kalau mau beli bukaan, segala pingin dibeli aja padahal pas buka yang dimakan cuman dikit," karena menurutnya saat Ramadhan tiba pengeluaran rumah tangga  membengkak hanya untuk membeli takjil yang melimpah ruah di jual di  pasar dadakan. 

Ya, pasar dadakan yang hanya muncul di bulan mulia ini  kerap membuat kita terpikat untuk membeli aneka jenis penganan berbuka  puasa. Fenomena ini bukan saja membuat dompet menjerit karena harus  mengikuti nafsu lapar mata, juga meningkatnya jumlah sampah sisa makanan  yang terbuang sia-sia. Apakah ini Ramadan yang kita inginkan? 

Ini  bukan fenomena bualan belaka lho. Pada tahun 2017 saja, data dari  Barilla Center menunjukkan bahwa Indonesia menempati rangking ke 2 dari  35 negara di dunia yang paling banyak membuang makanan, yaitu 300kg per  orang per tahun. Penumpukkan sampah sisa makanan yang dibuang ke Tempat  Pembuangan Akhir (TAPA) menjadi pemicu meningkatnya gas metana, yang  merupakan salah satu penyebab naiknya suhu bumi. 

Padahal sudah umum  diketahui bahwa pemanasan global dapat memicu krisis pangan dan  menyebabkan kelaparan global. Duh, ngeri sekali ya tenyata sikap lapar  mata bisa memicu krisis global yang mengerikan! 

Lapar  mata hanya ilusi dan tipuan otak karena perut kita kelaparan seharian.  Karena itu kita harus bijak dalam membelanjakan Rupiah saat mencari menu  berbuka. Bukan pelit pada diri sendiri lho, melainkan bijak pangkal  sehat. Karena lapar mata dan membeli penganan untuk bebruka puasa secara  berlebihan yang akhirnya menjadi sampah sisa makanan sangat  kontradiktif dengan pesan mulia Ramadan yaitu pengendalian diri. Jadi,  mari kendalikan diri dengan konsep 'Revolusi Meja Makan'  

healthyeating.sfgate.com
healthyeating.sfgate.com
Bukan  perang melawan penjajah sih, tapi 'Revolusi Meja Makan' merupakan  gerakan melawan hawa nafsu diri sendiri dengan melakukan berbagai  perubahan revolusioner dari meja makan. Tentu saja, dampak positifnya  akan dirasakan oleh diri sendiri dan keluarga sebelum meluas menjadi  nilai-nilai umum dalam masyarakat. Berikut adalah sejumlah cara  sederhana dalam Revolusi Meja Makan saat Ramadan: 

1. Lawan Lapar Mata dengan Pilihan Makanan Sehat

Aneka  gorengan kriuk-kriuk, es campur dan es teh biasanya merupakan godaan  terberat kaum lapar mata saat berburu takjil dan menu berbuka puasa.  Saat beduk Maghrib tiba, rasanya bahagia sekali menyeruput es campur  yang segar atau es teh, lalu menikmati gorengan dengan saos sambal pedas  manis. Ah, surga rasanya. 

Tapi, setelah itu pasti sakit perut, begah  dan hal-hal tidak menyenangkan dimulai karena sebenarnya tubuh kita  menolak makanan tidak sehat terutama yang dilahap membabi buta setelah  puasa seharian. 

Solusinya, perangi si lapar mata dan pilihlah penganan  sehat dan bergizi seperti buah, bubur kacang hijau, atau kurma yang  dikenal baik dalam mengembalikan energi tanpa menyebabkan naiknya gula  darah secara drastis. 

2. Makan Secukupnya Saat Buka Puasa Bersama

Buka  Puasa Bersama alias Bukber merupakan tradisi menyenangkan sekaligus  menguras dompet serta energi saat Ramadan tiba. Entah dengan teman  sekolah, rekan kerja atau keluarga besar, buka Bukber biasanya dipenuhi  makanan melimpah yang sangat menggoda. Setelah menahan lapar seharian,  duh ingin rasanya melahap semua makanan dan minuman super lezat yang  menggoda. 

Tapi, demi menjaga kesehatan dompet dan perut, sebaiknya  makanan secukupnya saja disesuaikan dengan jumlah orang. Bukan karena  pelit pada diri sendiri atau keluarga lho, melainkan untuk menjaga  dompet masing-masing dari pengeluaran yang tidak direncanakan  'membengkak' dan menghindari terbuangnya makanan karena perut kita sudah  kekenyangan. Kita sudah sama tahu kan bahwa berlebih-lebihan dalam  segala sesuatu itu tidak baik dan Allah tidak menyukai hambaNya yang  melampaui batas. 

3. Jadikan Ramadan sebagai Momen Diet

Duh,  siapa sih yang tidak ingin terlihat menawan saat lebaran tiba dengan  tubuh langsing dan wajah cerah berseri bagai sinar matahari pagi,  terutama ketika hendak silaturahim ke rumah calon mertua (eaaaa). Demi  mendapatkan kondisi fisik yang ideal dan berseri-seri saat lebaran tiba,  maka pas sekali jika menjadikan Ramadan sebagai 'Bulan Diet' dengan  hanya mengonsumsi makanan dan minuman sehat. Alangkah lebih baik lagi  jika mampu mengonsumsi jenis 'super food' yang meski jumlahnya sedikit tapi manfaatnya sangat luar biasa.  

4. Demi Dirimu Sendiri, Hindari Jenis Makanan ini Saat Ramadan

Berpuasa  adalah kondisi spesial sehingga kita perlu sekali memperlakukan tubuh  kita dengan baik. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan dan minuman  sehat, serta menghindari jenis yang tidak sehat sebab berbahaya bagi  tubuh. 

Misalnya makanan yang terlalu pedas karena dapat memicu asam  lambung; makanan yang mengandung keju karena akan membuat perut kembung;  aneka jenis gorengan karena dapat memicu panas dalam dan sakit  tenggorokan; minuman bersoda karena dapat membuat perut mudah kembung  yang menyebabkan mudah merasa haus; minuman dingin yang dapat memicu  keterkejutan pada tubuh; dan kopi karena kandungan kafein pada kopi  dapat memicu meningkatnya asam lambung. Hm, bukan sama sekali tidak  boleh sih. Melainkan takarannya dikurangi menjadi seperlunya saja agar  tidak membahayakan kesehatan. 

5. Masak Sendiri Jenis Makanan Sehat untuk Berbuka Puasa

Terdapat  banyak jenis makanan sehat yang dapat membantu menjaga energi selama  puasa, seperti beras merah, oats, sayuran hijau, buah-buahan, hingga  kacang-kacangan. Semua bahan dapat dibeli di pasar tradisional atau  pusat perbelanjaan. 

Kalau tidak mampu membeli beberapa jenis makanan  mahal, bisa juga kok menggunakan sumber pangan lokal yang hanya bisa  diperoleh di sekitar tempat tinggal misalnya kelor, kacang-kacangan,  ganyong, dan sebagainya. Masak sendiri semua makanan sehat itu untuk  keluarga. Niscaya momen berbuka dan sahur menjadi lebih asyik, sehat dan  menyenangkan. 

6. Berbagi Makanan dengan Mereka yang Kekurangan

Salah  satu cara mengurangi nafsu lapar mata dan kebiasaan buruk membuang sisa  makanan adalah dengan berbagi makanan dengan mereka yang membutuhkan  seperti anak yatim piatu, fakir miskin, pengungsi, korban perang dna  konflik sosial, dan korban bencana alam. Pokoknya, kita usahakan  membantu mereka yang kekurangan demi menolong diri kita sendiri dari  melakukan pembelanjaan yang melampaui batas. 

Selain dapat mengendalikan  diri dari membuang sisa makanan, mempererat tali silaturahim antar  warga, juga dapat memberikan kebahagiaan pada hati. Bukankah membahagiakan orang lain dapat menbuat kita berbahagia berlipat-lipat?

Bagaimana,  sudah siap melakukan Revolusi Meja Makan demi melawan lapar mata?  Semoga kita bisa melakukannya sebelum Ramadan berlalu dan mungkin dapat  menerapkannya di bulan-bulan selanjutnya agar hidup kita semakin indah, bijak dan hemat.  Selamat melakukan Revolusi Meja makan dan semoga hasilnya  menggembirakan. 

Bahan Bacaan: 

https://www.suara.com/lifestyle/2018/05/15/184534/sampah-makanan-meningkat-10-persen-saat-ramadan

https://www.ocf.berkeley.edu/~sather/misconceptions-about-food/

http://loop.co.id/articles/hindari-6-jenis-makanan-dan-minuman-ini-ketika-berbuka-puasa

https://www.maxnyoos.com/artikel/5-pilihan-bahan-makanan-sehat-untuk-menu-berbuka-puasa-saat-ramadhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun