Mohon tunggu...
Wijanto Hadipuro
Wijanto Hadipuro Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti dan penulis

Saya pensiunan tenaga pengajar yang senang menulis tentang apa saja. Tulisan saya tersebar di Facebook, blogspot.com, beberapa media masa dan tentunya di Kompasiana. Beberapa tulisan sudah diterbitkan ke dalam beberapa buku.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dr. Jekyll dan Mr. Hyde di Misa Pembukaan Tahun Yubileum

2 Januari 2025   06:28 Diperbarui: 3 Januari 2025   13:44 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saya mendapatkan dua kebaikan saat mengikuti misa tanggal 29 Desember 2024. Pertama, petugas parkir yang saya kenal sejak saya ikut kegiatan Komsos Kevikepan Semarang dulu, mengarahkan saya untuk memarkir kendaraan di tempat yang mudah bagi saya untuk keluar. Padahal saat itu saya sudah parkir di tempat lain.

Kedua, seorang prodiakon membantu saya untuk memperoleh gelang penanda, bahwa saya diperbolehkan masuk gereja dan mengikuti misa di dalam gereja. Tampaknya saya tidak menyimak pengumuman minggu sebelumnya, bahwa misa Pembukaan Tahun Yubileum (29 Desember 2024 sampai 28 Desember 2025) dilakukan secara berbeda dengan biasanya. Umat, kecuali lansia, tidak diperkenankan untuk memasuki gedung gereja sebelum misa dimulai. Dan, hanya umat yang mengenakan gelang penanda yang diperbolehkan masuk ke dalam gereja.

Misa tanggal 29 Desember 2024 ini samar-samar mengingatkan saya pada sisi Dr. Jekyll dan Mr. Hyde dalam diri saya. Kedua tokoh tersebut ada dalam novel The Strange Case of Dr. Jekyll and Mr. Hyde yang ditulis oleh Robert Louis Stevenson. Samar-samar, maklum sekolahnya dulu di Sastra Inggris tidak lulus.

Novel ini bercerita tentang dua kepribadian yang dimiliki oleh Dr. Jekyll. Dr. Henry Jekyll adalah karakter yang baik, sementara Mr. Edward Hyde adalah karakter jahat dari Dr. Henry Jekyll. Dr. Jekyll bisa berubah karakter menjadi Mr. Hyde yang jahat, dan sebaliknya, setelah meminum obat hasil ramuannya sendiri. Berbeda dengan Dr. Jekyll, saya justru lebih sering menampakkan karakter Mr. Hyde yang buruk dalam diri saya.

Kehilangan Mood

Saya sadar bahwa misa penuh simbolisasi. Namun, simbolisasi saat misa Pembukaan Tahun Yubileum benar-benar memunculkan karakter Mr. Hyde di dalam diri saya. Saya kehilangan mood untuk mengikuti misa, gara-gara hal sepele, baru diperbolehkan masuk setelah pintu gereja dibuka saat misa dimulai. Pembukaan Tahun Yubileum atau Tahun Suci disimbolkan dengan dibukanya pintu-pintu gereja, sebagai lambang dibukanya rahmat Tuhan secara terbuka bagi seluruh umat beriman. Mr. Hyde dalam diri saya menambahkan yang 'mengenakan gelang', sehingga frasanya bagi Mr. Hyde saya menjadi 'bagi umat beriman yang mengenakan gelang penanda'.

Saya tidak tahu apakah umat lain dapat mengikuti awal misa dengan baik ataukah tidak. Yang jelas saya sulit secara hikmat mengikuti misa di awal. Saya lebih fokus untuk berusaha masuk ke dalam gereja, sementara saat itu dibacakan lima momen harapan. Meskipun memang harus saya akui, umat masuk dengan sangat tertib, tidak berdesak-desakan.

Saat memasuki gedung gereja, saya mendengar seorang ibu yang cukup lanjut usia ditegur oleh petugas karena memasuki gedung gereja tanpa gelang. Si ibu ngotot masuk, sambil mengatakan bahwa yang bersangkutan berasal dari luar kota. Apakah benar si ibu berasal dari luar kota atau tidak, tidak ada yang tahu kecuali si ibu itu sendiri.

Meskipun si ibu berasal dari luar kota, itupun tidak membenarkan bahwa dia mendapat keistimewaan untuk masuk ke dalam gedung gereja. Karakter Mr. Hyde dalam diri saya kembali muncul. Gara-gara simbolisasi, umat ini memulai misa dengan berbuat dosa, sama seperti saya yang marah dalam hati dengan simbolisasi ini.

Terbawa karakter Mr. Hyde, saya juga protes, tentunya dalam hati, saat dibacakan kutipan dari Yoh 10:7-10. Khususnya saya protes pada ayat 8 yang mengatakan 'Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, ....' Haduh, mengapa pencuri dan perampok, kata Mr. Hyde dalam diri saya?

Karakter Mr. Hyde dalam diri saya memang senangnya protes dan memotong ayat serta tidak mau melihat konteks atau membaca utuh satu perikop. Perikop yaitu bagian Kitab Suci yang terdiri dari beberapa ayat yang dirangkai menjadi satu pokok pikiran. Karakter Dr. Jekyll saya paham, bahwa membaca Kitab Suci harus utuh satu perikop dan tidak boleh dipenggal-penggal, tapi saat itu yang muncul lebih banyak karakter Mr. Hyde saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun