Mohon tunggu...
Aang Suherman
Aang Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perantau

Ekspresi apa adanya semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wabah Shopaholic Melanda Warga Saudi

10 September 2013   01:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:07 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya gila belanja ini secara langsung memberi efek positif pada hampir semua lini perekonomian di Saudi menjadi berjalan dan menyala terus.Aliran dan arus cash flow pengusaha kecil bergerak dan terus berjalan.Sehingga keuntungan dan gerak ekonomi pun saling bersinergi serta menyumbang kepada pendapatan negara dan pendapatan pengusaha-pengusaha kecil pada sektor riil.

Ditambah dengan kebijakan bahwa setiap pengusaha yang bermain di Saudi ada aturan semacam diwajibkan untuk mempunyai sponsor dari Warga Saudi Asli.Artinya siapapun orang asing yang berusaha di sini,pasti ada prosentase tertentu masuk ke pendapatan warga Saudi.

Dan yang penting,gaya gila belanja di Saudi bukan hanya sekedar untuk ikut gaya sok orang kaya atau ikut trend saja.Gaya gila belanja kebanyakan di negeri petro dollar ini,karena memang pendapatan mereka sudah layak disebut kaya,bukan kaya imitasi atau kaya karena korupsi dan kelihatan kaya,padahal hutangnya banyak.Tetapi mereka yang gila belanja dan terkesan menghambur-hamburkan uang,karena memang sudah subur dan sudah kebanyakan uang di rumahnya masing-masing.

Dalam satu sisi,'wabah' atau gaya hidup gila belanja juga bisa menguntungkan bagi PDB dan pedagang kecil setempat,kalau didukung oleh perekonomian negaranya yang memang sudah sehat atau dalam keadaan stabil.

Entah sampai kapan negeri ini akan kuat dan tetap menjadi negara kaya di dunia ini? Hanya Tuhanlah yang tahu.Yang jelas,saat ini di Riyadh,banyak TKI Sopir yang sampai kelelahan mengantar keliling setiap hari majikannya warga Saudi hanya untuk berbelanja terus dari satu Pusat Perbelanjaan ke Pusat Perbelanjaan lainnya.

Salam berbagi.
[Aang Suherman-Riyadh]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun