“Baguslah kalau kau mengerti,” Bapak masuk ke kamarnya dengan membanting pintu.
***
“Lang, kata bapak kalau kau terbukti bersalah. Kita harus putus. Bapak gak mau punya menantu mantan narapidana,” kata Lula ketika mengunjungi Gilang kedua kalinya.
“Sudah kuduga La. Tapi kau harus percaya, aku gak salah. Selama ini kau tahu kalau aku gak pernah berhubungan dengan barang haram itu. Aku memang bukan pemakai dan aku juga mau buktikan pada Bapak kalau aku musisi yang bersih.”
“Aku percaya padamu...tapi kalau kenyataanya berbeda. Aku bisa bilang apa.”
Kenyataan kalau Bapak Lula tidak menyukai musisi, Gilang sudah tahu sejak mereka resmi pacaran. Itu sebabnya dia tidak berani menemui Bapak Lula.
Makanya dia berjuang keras agar bisa diterima di industri musik. Dia ingin menunjukkan kalau musisi juga punya masa depan.
Sekarang setelah namanya mulai terkenal, karir dan uang telah diraihnya, dia tersandung kasus narkoba.
Walaupun dia musisi, keluarganya selalu mengajarkan untuk menjauhi narkoba. Tapi sekarang dia malah terjebak. Dia berada di waktu dan tempat yang salah.
“Lang,” Lula memanggil namanya.
“Maaf ya La. Peristiwa ini di luar dugaanku. Aku menyayangimu dan aku gak mau kehilanganmu.”