Mohon tunggu...
widyo nugroho
widyo nugroho Mohon Tunggu... Dosen - tenaga pengajar di PTS

pertama kali mengajar tahun 1989, hingga sekarang. dan dikarunia 5 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunda

2 Oktober 2020   23:10 Diperbarui: 2 Oktober 2020   23:11 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 bunda....

dalam lelapmu kau terbangun karena tangisku

dimasa kecil kau buai aku

hingga aku terlelap 

dalam dekapan kasih sayangmu

 

aku yg terjatuh

engkau yang merasakan sakitnya

aku gembira 

engkah senyum bahagia

sungguh cinta kasihmu

tak tergantikan

bunda ...

kutatap rapuh badanmu

senandungmu parau di makan waktu

namun merdu suara kasihmu

tak lekang oleh waktu

bunda

kini kau terbaraing begitu lemah

tanpa daya

kupegang  gemetar jemarimu

pengorbananmu begitu besar

demi aku anakmu


namun denyut ikhlasmu

begitu terasa

tak tahan lagi kubendung air mata ini

ku teteskan air mata beriring doa

diatas pebaringan 

 

Ya Allah ampunilah 

dosa dosanya

terimalah amal ibadahnya

ridhoilah Ibunda

Amin..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun