Mohon tunggu...
Roselyn Loviana
Roselyn Loviana Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Siswa yang Gemar Beropini

ROselynL adalah nama penaku

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Jingga dan Senja" (Antara Aku, Kamu, dan Dia)

24 Februari 2018   08:30 Diperbarui: 24 Februari 2018   08:35 8012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Seisi kelas berhenti mencatat untuk menyaksikan kejadian itu. Mereka heran, kenapa sih guru-guru itu nggak pada belajar dari pengalaman ya? Ari tu nggak mempan bentakan atau teriakan. Pak Sitanggung, guru matematika, malah pernah memukulnya dengan penggaris besi. Nggak mempan juga. Tetep aja tu anak jalan ke luar kelas." (hal. 142)

"Saking krusialnya info itu, cewek-cewek itu sampai rela nggak makan. Mereka membeli satu kantong plastik gorengan dari kantin dan satu gelas air mineral per orang." (hal. 20)

"Ari memandang berkeliling. Area depan sekolah yang terdiri atas dua lapangan futsal, satu lapangan voli, dan satu lapangan basket itu sudah clear. Hanya berisi anak-anak yang akan menggantikan mereka yang kembali dalam keadaan luka-luka."

Selain sekolah, rumah, jalanan, dan lapangan rumput juga menjadi latar yang digunakan penulis untuk menceritakan kisah tokoh di luar sekolah. Seperti salah satu kutipan berikut:

"Mereka memang tidak pergi terlalu jauh. Angga menghentikan motornya di tepi lapangan rumput tidak jauh dari mulut kompleks tempat tinggal Tari. Sedikit tempat terbuka yang masih tersisa di Jakarta yang mulai dipenuhi hutan beton." (hal. 159)

Selain latar tempat, latar waktu yang digunakan juga sama seperti waktu pada umumnya. Dimulai dari  pagi, siang, sore, hingga malam.

"Jam tujuh tepat bel berbunyi, tanda upacara akan dimulai." (hal. 1)

Latar sosial yang disampaikan penulis tidaklah banyak. Kehidupan yang diceritakan hanya disekitar Jakarta.  Jakarta digambarkan sebagai kota yang padat penduduk, dimana jalanannya sering terjadi macet. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut ini:

"Dan ternyata, baik Ari maupun Ata, keduanya sama-sama raja jalanan. Mobil yang dibawanya berbadan besar, tapi begitu keluar kompleks dan memasuki jalan raya, jarum spidometer langsung bergerak tajam. Menunjukkan bahwa keempat roda berputar dengan kecepatan tinggi. Meskipun begitu, Everest hitam itu meliuk di antara padatnya lalu lintas Jakarta dengan gerakan luwes." (hal. 251)

Selain itu lingkungan pelajar, juga lingkungan siswa pengikut tawuran dapat dikategorikan sebagai latar sosial.

"Dilihatnya anak-anak SMA Brawijaya sudah hampir mencapai area di depan pintu gerbang. Pasti para guru sudah menutup gerbang dalam, mengantisipasi agar tidak semakin banyak siswa yang terlibat tawuran. Akibatnya, kelompok SMA Airlangga jadi kalah jumlah." (hal. 12)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun