Mohon tunggu...
widya syah putri
widya syah putri Mohon Tunggu... Sales - Mahasiswa

"hidup yang tidak teruji adalah hidup yang tidak layak untuk dihidupi tanda manusia masih hidup adalah ketika ia mengalami ujian, kegagalan dan penderitaan" -Socrates

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengapa Biaya Hidup Semakin Mahal?

6 Juli 2023   23:17 Diperbarui: 6 Juli 2023   23:29 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://clydestyle.org/

Alhasil, sekarang kita harus sarapan 3 potong roti dan 2 gelas susu dengan hasil petikan hanya sejumlah 700 gram (Rasio semakin menyusut menjadi 0,7:5). Total output pun semakin menurun dan nilai input justru semakin melonjak.

Itulah analogi yang sedang terjadi di dunia sekarang ini. Selain disebut juga sebagai Rasio Surplus Energi, rasio ini memiliki nama ilmiah yaitu EROEI Ratio atau Energy Return on Energy Invested.

Jika dulunya minyak bumi mudah dijangkau, hari ini minyak bumi pun semakin sulit dijangkau.

Oleh karena itu, permasalahannya bukan terletak pada menipisnya cadangan minyak dunia, tetapi masalah sebenarnya yaitu jatuhnya nilai rasio surplus energi tersebut.

Hal ini terjadi berdasarkan prinsip low hanging fruit tersebut. Akibat eksploitasi secara kontinuitas, minyak bumi pun semakin sulit didapatkan sehingga dibutuhkan biaya yang semakin mahal untuk memperolehnya.

Untuk mempertahankan produksi minyak, tidak ada jalan lain selain menggali lebih dalam lagi atau eksplorasi sumber minyak baru di tempat lain yang lebih jauh. Kedua pilihan tersebut tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit

Hal ini pun berakibat pada semakin mahalnya ongkos produksi minyak (input semakin mahal) dan output minyak bumi pun semakin mengalami penurunan. Akibat semakin mahalnya penggerak perekonomian kita tersebut, biaya hidup pun juga ikut semakin mahal.

sumber : http://stuartmcmillen.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun