Mohon tunggu...
Bunda Widya
Bunda Widya Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan

Pensiunan. Bergabung di Kompasiana 10 Mei 2013. Nenek seorang Cucu, penggemar setia Timnas Garuda dan Manchester United.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dilarang Bakar Sampah

28 Juni 2023   16:17 Diperbarui: 30 Juni 2023   16:32 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sampah organik dan anorganik (Sumber Foto Kompas.com/Vanya Karunia Mulia Putri). 

Pada saat hujan turun tempat pembuangan sementara itu walaupun tertutup atap, tapi air hujan masih bisa masuk ke dalam tumpukan sampah. 

Akibatnya dari tumpukan sampah basah itu menimbulkan bau busuk yang menyengat. Setiap orang yang lewat menuju pasar itu jadi tidak nyaman. 

Seperti pada pagi itu ketika kami melewati Tempat Pembuangan Sementara tersebut, harus menutup hidung rapat-rapat karena bau yang tidak nyaman. 

"Bunda sampah seperti ini bagusnya diapakan nih?" Tanya suamiku. 

"Dibuat pupuk organik menggunakan mikroba dekomposer." 

"Iya dari dulu sebenarnya sangat sederhana mengelola sampah ini. Dipilah dulu sampah organik dan pisahkan dari yang anorganik. Lakukan proses kompos dengan mikroba." 

"Betul Ayah. Namun pada prakteknya di lapangan tetap saja susah." 

"Atau bisa saja dibiarkan hingga ratio Nitrogen dan Karbonnya menurun." Pendapat suamiku. 

"Tapi tanpa dekomposer terlalu lama menjadi komposnya dan cenderung prosesnya anaerob yang menimbulkan bau."

"Lalu sebenarnya dimana kendalanya?" 

"Ya mungkin salah satunya adalah biaya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun