Mohon tunggu...
Bunda Widya
Bunda Widya Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan

Pensiunan. Bergabung di Kompasiana 10 Mei 2013. Nenek seorang Cucu, penggemar setia Timnas Garuda dan Manchester United.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jaga Pola Makan sebagai Penangkal Omicron

4 Februari 2022   07:17 Diperbarui: 8 Februari 2022   16:04 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah ditegaskan oleh Menteri Kesehatan kita bahwa Indonesia tengah memasuki gelombang ketiga Covid-19 yang ditandai dengan meningkatnya kasus penularan setiap hari. Dengan meningkatnya kasus Covid-19, vaksinasi ketiga atau booster pun terus digalakan. 

BACA ARTIKEL PILIHAN : 

Peran Jasad Renik dalam Pembuatan Bahan Bakar Nabati dan Penanganan Limbahnya.

Varian Omicron yang saat ini merajalela jauh lebih dominan memapari setiap orang. Varian ini lebih membahayakan bagi mereka yang sudah Lansia dan memiliki penyakit kormobid. 

Orang-orang dengan penyakit komorbid disebut lebih berisiko menderita gejala yang parah apabila terinfeksi virus Corona. Hal inilah yang harus diwaspadai oleh para Lansia. 

Komorbiditas adalah kondisi di mana seseorang menderita dua penyakit atau lebih pada saat yang bersamaan. Penyakit tersebut umumnya bersifat kronis atau menahun. 

Walaupun varian Omicron ini hanya menyebabkan gejala yang ringan dibandingkan dengan varian Delta tempo hari, namun tetap saja kita haris tetap hati-hati dan dengan displin menerapkan prokes dengan ketat. 

Karena untuk kelompok tertentu, seperti orang lanjut usia, anak-anak balita yang belum divaksin, orang yang memiliki komorbid, mereka semua memiliki gejala tidak ringan sehingga menyebabkan sakit parah dan harus dirawat di Rumah Sakit. 

Dalam sebuah Webinar, Dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan Erlina Burhan mengatakan, sejak awal januari 2022, terjadi peningkatan kasus COvid-19 yang signifikan.

"Di awal tahun masih di bawah 200 kasus. Kemudian, meningkat hingga ribuan. Kematian akibat Omicron juga sudah dilaporkan," kata Erlina dalam webinar yang diadakan oleh PT SOHO Global Health, seperti dilansir CNNIndonesia (3/2/22). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun