Mohon tunggu...
Dias Denpasar
Dias Denpasar Mohon Tunggu... pegawai negeri -

ingin belajar menulis,,

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sesal

7 Juli 2015   14:28 Diperbarui: 7 Juli 2015   14:41 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

seperti malam malam kemarin

kukenangkan engkau lewat serpihan kursi bambu tua yang deraknya pekak

dengan secangkir sunyi dan kepulan angan yang seringkali tersesat

kita kencani sebuah gitar tua dan melumatnya dalam irama

 

tawamu serenyah gorengan musim dingin

dongenganmu tak mengenal kata akhir

lalu kita berjalan menapaki kata

dengan butiran huruf yang kueja  menjadi sajak tanpa jeda

 

sedang apakah kau disana

barangkali sedang memunguti angan angan yang tersisa

sambil mengenangkan pula awal perjumpaan kita

di sela sela pahit  yang semakin kental  mengaliri  rongga dada

 

sedang  disini aku tegak memahat bayanganmu

dengan sekeranjang ego dan sedikit rasa sesal  yang mengganggu

sekalipun, jika kita bertemu

sanggupkah sekotak maaf  membalut lukamu ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun