Modul Nusantara selalu mengajarkan saya bahwa Indonesia itu berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Kita semua disini bersatu karena adanya cinta; cinta Indonesia serta cinta budaya pada setiap masing-masing daerah.Â
Dengan adanya Modul Nusantara, jiwa nasionalisme saya selalu terbangun, agar tetap mencintai Indonesia lebih dalam dan mempelajari semua yang ada didalam Indonesia, karena kita disini bukanlah turis. Hal ini juga menyadarkan kami sebagai generasi muda yang tidak lupa akan sejarah.Â
Dengan adanya Modul Nusantara, saya menjadi lebih berwawasan tentang budaya didaerah teman-teman saya tinggal. Saya mengetahui lagu daerah mereka, tarian daerah mereka, budaya daerah mereka, kebiasaan hidup daerah mereka, serta cerita asal-usul daerah mereka, yang tentunya selalu bersangkutan dengan kerajaan zaman dahulu. Mata kuliah khusus ini, biasanya dilakukan pada hari Sabtu-Minggu.
Menjadi pemuda yang tidak buta akan sejarah adalah salah satu investasi bangsa. Karena tidak semua pemuda di zaman sekarang mengingat akan sejarah dahulu yang pernah terjadi pada negeri kita. Sudah seharusnya kita menjadi generasi, untuk anak cucu kita nanti, membagi cerita kepadanya agar tidak putus sejarah-sejarah negeri kita.
Aceh memang bukan segalanya, tapi Aceh adalah salah satu surga dunia yang wajib kita rasakan kekayaan Budaya dan keindahan Alam. Di dalam Modul Nusantara, saya sudah mengunjungi beberapa tempat yang menjadi icon Banda Aceh salah satunya Museum Tsunami, dan sudah mencoba makanan dan minuman khas Banda Aceh salah satunya yaitu Mie Aceh dan Kopi Sanger.
Hidup di Aceh adalah pengalaman paling terbaik yang pernah saya rasakan. Saya mengetahui beberapa hal tentang Aceh, salah satunya hukum syariat di Aceh. Ternyata Aceh mempunyai hukum sendiri yaitu hukum Perda yang di sebut Qanun.Â
Qanun ialah peraturan perundang-undangan sejenis peraturan daerah yang mengatur kehidupan masyarakat Aceh. Qanun memang di khususkan untuk Aceh guna kemaslahatan masyarakatnya. Qanun harus memenuhi syarat yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Aceh, misalnya tidak boleh bertentangan dengan aqidah, syariah, dan akhlaq yang didalamnya ada penjabarannya yaitu meliputi; ibadah, hukum keluarga, hukum perdata, hukum pidana, peradilan dan pendidikan.
Terlepas dari hal-hal yang menakutkan, Aceh adalah tempat yang membuat saya bisa untuk berdamai pada diri sendiri. Saya dan teman-teman yang jauh dari keluarga, membuat saya lebih bisa mandiri di negeri orang. Aceh membentuk dinamika kehidupan yang sangat kuat, Aceh mengajarkan banyak hal, banyak sekali pelajaran yang bisa saya ambil ketika saya hidup di Aceh. Saya bersyukur telah di pertemukan dengan teman-teman di bumi Aceh, menjadi hal yang tidak akan terlupa di waktu saya hidup, saya dapat merasakan syariat islam yang begitu real, membuat saya selalu belajar istiqomah dalam ibadah dan belajar.
Aceh Sayang
Oleh: Widya Selvi K.N
Seribu embun tetes di pagi hari, kasih