Mohon tunggu...
Z Widyastuti Nursanti
Z Widyastuti Nursanti Mohon Tunggu... Bankir - Financial dan Productivity Advisor

Karyawan Bank Himbara, yang senang memperhatikan hal-hal terkait Perencanaan Keuangan, Gaya Hidup dan Produktivitas

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mantera "Beli Sekarang Bayar Nanti", Godaan PayLater Terhadap Gaya Hidup Konsumtif

28 Agustus 2023   14:14 Diperbarui: 29 Agustus 2023   05:19 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paylater | shutterstock

Beberapa layanan PayLater menawarkan pembayaran bebas bunga dan bebas denda apabila cicilan dibayar tepat waktu. Tapi otomatis langsung akan terkena bunga dan denda apabila menunggak.

3. Mudah Registrasi dan Instant Approval

Pada umumnya peryaratan untuk mendaftar PayLater lebih mudah dan sederhana jika dibandingkan persyaratan untuk memohon kredit dari Bank. Persetujuan limit PayLater juga dilakukan secara instant approval.

4. Terintegrasi dengan e-commerce

Banyak platform e-commerce telah mengintegrasikan PayLater sebagai metode pembayaran, sehingga konsumen dapat dengan mudah memilihnya saat berbelanja online serta mendapatkan notifikasi pada saat jatuh tempo cicilan.

PayLater dan Gaya Hidup Konsumtif

Disamping berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh PayLater, cara pembayaran ini sekaligus juga berpotensi menjadi candu untuk berbelanja produk dan jasa yang sebetulnya bukan merupakan kebutuhan, alias hanya untuk menunjang gaya hidup.

Berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center -- Kredivo, penggunaan layanan PayLater terbesar digunakan untuk pembelian barang secara online. Lima kategori utama barang yang dibeli secara online meliputi fashion, perlengkapan rumah tangga, perangkat elektronik, komputer/laptop/hp, serta produk perawatan tubuh & kecantikan. Pada peringkat keenam baru kategori makanan dan minuman. Data ini mengindikasikan bahwa pembelian melalui layanan PayLater lebih sering digunakan untuk barang-barang sekunder atau gaya hidup.

freepik.com
freepik.com

Perilaku konsumtif merujuk pada tindakan membeli barang atau jasa yang sebenarnya tidak diperlukan dan biasanya dilakukan secara impulsif. Tujuan pembelian ini untuk memuaskan keinginan atau hasrat sesaat. Faktor ini sering muncul akibat kurangnya literasi keuangan, yang berdampak pada ketidakmampuan untuk merencanakan pengelolaan keuangan secara matang.

Perilaku konsumtif dapat memiliki dampak negatif pada stabilitas keuangan pribadi, seperti menyebabkan hutang yang besar, mengganggu tabungan, atau menghambat kemampuan untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun