Selama puluhan tahun, keluarga kami membuat sate dengan cara yang jauh berbeda dengan cara kebanyakan orang. Awalnya, ibunda mendapatkan resep sate ini dari seorang Budhe yang memang ahli memasak. Beliau terbiasa diminta tolong untuk memasak jika ada gawe, otomatis memasaknya pun dalam ratusan hingga ribuan porsi.Â
Nah, karena masakannya emang sungguh endang bambang, maka Ibu saya yang suka memasak memang sering meminta resep dan tips memasak dari Budhe.
Tips penting memasak satai ala Budhe ini ada dua kunci:
- Daging tidak boleh dicuci
- Tidak boleh menggunakan garam dalam bumbu rendaman/marinadenya
Tidak menggunakan garam di sini dimaksudkan untuk menjaga tekstur daging tetap empuk dan cita rasanya tidak rusak. Daging yang terkena garam dalam bumbu rendamannya akan mengkerut dan mengeras ketika dibakar.
Nah, cara memasak dari Budhe ini, oleh Ibu dikombinasikan dengan teknik memasak sate ala masyarakat Prajekan Bondowoso-Jatim, desa kelahiran Ibu. Di sana, sudah biasa orang membuat satai dengan terlebih dahulu dibungkus daun pisang dan dikukus. Alhasil, daging matang sempurna, namun juga tetap empuk dan tidak terlalu kering.
Dengan teknik ini, daging ketika dibakar juga tidak bersentuhan langsung dengan bara. Hasilnya, daging matang, harum khas daging ditambah aroma daun pisang dan tak ada bagian gosong.
Anda penasaran resep lengkap dan cara membuatnya? Mari coba ikuti.
Bahan:
Daging sapi atau kambing tanpa lemak, (menurut ibu, paling asyik adalah bagian paha)
Daun pepaya untuk mengempukkan
Daun pisang untuk membungkus
Tusuk sate dari bambu
Bumbu perendam:
Bawang putih
Bawang merah
Lada putih
Kecap manis
Saus:
Kecap manis
Bawang merah
Cabai rawit