Mohon tunggu...
Widyanti Yuliandari
Widyanti Yuliandari Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, ASN, Penulis buku

Widyanti adalah blogger yang juga penulis buku yang saat ini mengetuai komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis, sebuah komunitas yang mewadahi perempuan penulis. Kini Widya tengah menjalani pendidikan Master di program Magister Teknik Lingkungan, Institut teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Kesibukan kuliah tak membuatnya berhenti untuk menekuni blogging dan menulis buku. Saat ini Widya sedang menunggu proses penerbitan buku solo ke-5 nya yang bertema Pola Makan Sehat, Food Combining. www.widyantiyuliandari.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Cara Memasak Sate Lebih Sehat, Enak, Empuk Sempurna, dan Minim Gosong

10 Agustus 2019   14:45 Diperbarui: 10 Agustus 2019   21:33 3823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: theculturetrip.com

Selama puluhan tahun, keluarga kami membuat sate dengan cara yang jauh berbeda dengan cara kebanyakan orang. Awalnya, ibunda mendapatkan resep sate ini dari seorang Budhe yang memang ahli memasak. Beliau terbiasa diminta tolong untuk memasak jika ada gawe, otomatis memasaknya pun dalam ratusan hingga ribuan porsi. 

Nah, karena masakannya emang sungguh endang bambang, maka Ibu saya yang suka memasak memang sering meminta resep dan tips memasak dari Budhe.

Tips penting memasak satai ala Budhe ini ada dua kunci:

  • Daging tidak boleh dicuci
  • Tidak boleh menggunakan garam dalam bumbu rendaman/marinadenya

Tidak menggunakan garam di sini dimaksudkan untuk menjaga tekstur daging tetap empuk dan cita rasanya tidak rusak. Daging yang terkena garam dalam bumbu rendamannya akan mengkerut dan mengeras ketika dibakar.

Nah, cara memasak dari Budhe ini, oleh Ibu dikombinasikan dengan teknik memasak sate ala masyarakat Prajekan Bondowoso-Jatim, desa kelahiran Ibu. Di sana, sudah biasa orang membuat satai dengan terlebih dahulu dibungkus daun pisang dan dikukus. Alhasil, daging matang sempurna, namun juga tetap empuk dan tidak terlalu kering.

Dengan teknik ini, daging ketika dibakar juga tidak bersentuhan langsung dengan bara. Hasilnya, daging matang, harum khas daging ditambah aroma daun pisang dan tak ada bagian gosong.

Anda penasaran resep lengkap dan cara membuatnya? Mari coba ikuti.

Bahan:
Daging sapi atau kambing tanpa lemak, (menurut ibu, paling asyik adalah bagian paha)
Daun pepaya untuk mengempukkan
Daun pisang untuk membungkus
Tusuk sate dari bambu

Bumbu perendam:
Bawang putih
Bawang merah
Lada putih
Kecap manis

Saus:
Kecap manis
Bawang merah
Cabai rawit

Cara Membuat:
Daging segar potong kotak sesuai selera, campur dengan bumbu perendam lalu tusukkan dengan tusuk sate bambu

Bungkus daging yang sudah ditusuk dengan daun papaya yang telah diremas-remas, diamkan sekitar 30 menit

Sisihkan daun papaya, kini bungkus dengan daun pisang, lalu kukus dalam dandang yang sudah menguap airnya/panas)

Setelah matang, tiriskan lalu panggang sebentar.

Kini satai siap dinikmati dengan dilengkapi saus kecap

Nah, silakan dicoba, ya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun