Mohon tunggu...
Widyaningsih Utami Putri
Widyaningsih Utami Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemula dalam dunia penulisan.

Mahasiswa biasa yang hobi menonton anime, membaca manga, dan hal lain berbau budaya Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Misi Terakhir

8 Januari 2024   20:15 Diperbarui: 8 Januari 2024   20:20 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

BAB 1

Prolog

Pada suatu malam, Nathan dipanggil oleh atasannya dalam rangka misi terbaru. Nathan sebetulnya heran, karena baru 3 hari yang lalu ia mengajukan pengunduran diri dari agensi mata-mata yang menaunginya saat ini. Nathan ingin terbebas dari misinya sebagai mata-mata dan hanya menjalani hidupnya sebagai pekerja kantoran pada umumnya.

Penjaga 1

Silakan masuk Agent Nath, biar ku tunjukkan jalan menuju Bos berada.

Nathan berjalan menuju ruangan Boss dengan dipandu oleh 2 penjaga.

Penjaga 2

Ini misi terakhirmu Agent Nath, aku harap kau akan menyukai misi terakhir ini.

Nathan membuka pintu lalu memasuki ruangan Bos. Disana ada sesosok agen wanita yang berdiri menghadap si Bos. Lantas si Bos yang melihat Nathan yang memasuki ruangan pun langsung menyampaikan maksudnya.

Bos

Selamat malam, Agent Nath. Maaf memanggilmu malam-malam, ini adalah misi terakhir yang akan aku berikan kepadamu. Oh, maaf sebelumnya Agent Syl, perkenalkan ini Agent Nath. Nath, perkenalkan ini Agent Syl.

Sebenarnya baik Nathan maupun Sylvia, sudah tau identitas masing-masing. Karena di masa lalu mereka adalah dua insan yang saling mencintai sejak masa pelatihan. Sayangnya mereka terpisahkan semenjak misi mengerikan 2 tahun yang lalu.

Nathan

Senang bertemu kembali, Syl.

Sylvia

Senang berjumpa dengamu kembali, Nath.

Ingatan mimpi buruk itu kembali muncul dibenak keduanya, Dimana Nathan akan terperosok ke jurang dan Sylvia menggenggam erat tangan Nathan. Namun apa boleh buat, Sylvia terjatuh setelah Nathan ditembak oleh musuh dan Sylvia yang jatuh kedalam jurang pun di selamatkan oleh Agent Tiff dan Agent Roger rekannya. Nathan yang terluka sempat mengalami pendarahan hebat pun bisa diselamatkan oleh Agent Frank.

Bos

Nampaknya kalian sudah saling kenal, ya? Hmm kebetulan sekali, ini adalah misi terakhir kalian. Aku ingin kalian melakukan yang terbaik dalam misi ini. Karena musuh kali ini adalah orang yang mencelakakan kalian 2 tahun lalu.

Nathan

Bagaimana bisa kau tahu misi itu? Misi itu datang sebelum kau menjadi atasan kami, dan Syl bagaimana bisa kau memutuskan untuk berhenti juga? Terlebih lagi, yang tahu sosok dalang kejadian lalu hanyalah kami berdua.

Sylvia

Cepat katakan peraturan misi terakhir kami, Bos. Aku ingin segera mengakhiri semua ini.

Bos

Tenanglah Agent Syl, biar ku jelaskan perlahan tentang misi kali ini. Aku ingin kalian menyamar sebagai pasangan suami istri. Datanglah sebagai penduduk baru di tempat yang kami siapkan, dan disitulah tempat dimana kalian akan menemukan musuh yang kalian incar selama ini. Pindahan ke tempat baru akan dimulai pagi ini, aku harap kalian segera Bersiap secepat mungkin.

Nathan

Bagaimana bisa kau menyatukan kami seperti itu secara tiba-tiba tanpa persiapan apapun?

Bos

Aku tahu bagaimana chemistry kalian, aku tahu latar belakang kalian berdua pernah bersama. Jadi jangan bantah apapun lagi, paham?

Sylvia

Terserah apa maumu pria bertopeng bodoh. Nath, ayo kita selesaikan saja misi terakhir kita. Selain itu aku tidak sabar untuk menemukan orang yang menembakmu pada waktu itu.

Mereka segera bergegas keluar dengan kekesalan masing-masing terhadap Bosnya itu. Baru kali ini mereka melakukan sebuah misi yang mengharuskan hidup bersama sesame Agent. Hal tersebut jarang terjadi, bahkan bila terjadi pun mereka memang sepasang suami istri dikehidupan luar mata-mata.

Sylvia

Aku akan menunggumu dirumahku pada pukul 3 malam nanti, Ethan. Berkemaslah, bila tak bisa melakukannya dengan rapi biar aku yang merapikan barang bawaanmu.

Nathan

Kau selalu ingat kebiasaanku hingga saat ini, Via. Jadi apa alasanmu untuk berhenti?

Sylvia

Yang jelas tidak jauh beda dengan alasanmu, aku juga sudah lelah untuk mencari dalang misi pada waktu itu. Aku harap misi kali ini dapat berhasil, Ethan.

Nathan

Baiklah, kita kerahkan seluruh kemampuan kita untuk misi terakhir ini dan aku minta maaf atas insiden itu.

Sylvia

Tak apa, Ethan. Aku mempercayaimu untuk misi terakhir ini.

Sylvia tersenyum kepada Ethan. Hati yang terasa sesak terobati saat Nathan menggengam erat tangan Sylvia. Mereka tidak menyangka akan dipertemukan kembali di hari-hari terakhir sebelum berhenti dari pekerjaan mata-mata itu.

BAB 2

Sylvia menunggu Nathan di markas besar untuk bersiap menuju tempat tinggal baru mereka berdua. Disana Tiff dan Roger sudah siap mengantar mereka, mereka tidak sabar untuk berkumpul terakhir kalinya dalam misi terakhir Sylvia dan Nathan. Tak lama kemudian Nathan datang dengan diantar Franky.

Franky

Maaf aku terlambat mengantar 'suami' mu, Syl. Karena aku harus mempersiapkan persenjataan Cadangan kalian.

Tiff

Ah benar juga, peran kalian suami-istri ya kali ini sedangkan kami hanyalah kerabatmu yang membantu kalian pindahan. Jadi, mana barang khusus yang kau siapkan Roger?

Roger

Benar, cincin couple-nya mana ya? Sepertinya tertinggal deh, Tiff. Maaf, hehe.

Tiff dan Roger beradu argumen karena barang yang telah mereka persiapkan malah tertinggal. Untungnya Franky membawa barang tertinggal itu karena memang Roger orang yang ceroboh. Franky menyerahkan cincin itu kepada Nathan dan menyuruhnya untuk saling memasangkan cincin.

Franky

Ini cincinnya, ayo kalian segera pasangkan cincin satu sama lain. Maksudku Nathan, ayo pakaikan cincinnya bukannya bengong.

Nathan pun segera menurutinya, dan memasangkan cincinnya dengan hati-hati. Jantung Sylvia berdegup kencang saat dipasangkan cincin tersebut. Sylvia juga sedikit grogi saat memasangkan cincin di hari Nathan.

Roger

Hei, sudah pukul 8 pagi, ayo kita segera pergi ke tempat tinggal baru kalian!

Mereka pun segera bergegas pergi menuju tempat yang akan ditinggali oleh Nathan dan juga Sylvia. Disepanjang perjalanan mereka saling bercengkrama satu sama lain, hingga mereka menemukan sebuah kejanggalan.

BAB 3

Rumah yang akan ditempati Nathan dan Sylvia ternyata sudah dalam keadaan pintu rusak seperti ada seseorang yang berusaha membobol rumah yang akan dirampok.

Nathan

Semuanya ayo berpencar, kita lihat apakah ada kerusakan lain atau bahaya yang akan mengintai kita.

Sylvia

Biarkan Frank dengan Tiff dan Roger, aku akan bersamamu. Kalau tidak penyamaran akan gagal.

Mereka segera menyebar keseluruh ruangan rumah, namun untungnya aman. Sehingga mereka akhirnya bergegas pergi untuk melaksanakan tugas lainnya dan kini hanya Nathan dan Sylvia yang tinggal berdua dirumah. Mereka merasa canggung satu sama lain, namun Sylvia berusaha untuk mencairkan suasana satu sama lainnya.

Sylvia

Ethan, aku baru ingat kita belum memiliki persediaan makanan untuk beberapa hari kedepan. Ayo kita pergi ke supermarket terdekat dan sedikit bersosialisasi dengan warga sekitar.

Nathan

Kali ini aku akan memasak untuk makan malam hari ini. Aku akan masak makanan kesukaanmu saja khusus misi ini.

Nathan dan Sylvia berbelanja sambil berkenalan kepada beberapa warga sekitar, hingga akhirnya mereka kembali ke rumah untuk memasak makanan. Nathan yang biasa memasak pun akhirnya mencoba memasak makanan untuk mereka berdua, sedangkan Sylvia ingin menyirami tanaman yang ada di halaman depan rumahnya. Namun terdengar suara gaduh dari halaman yang membuat Nathan khawatir terhadap Sylvia. Ternyata ada seorang pria bertopeng yang sedang menyerang Sylvia.

Mereka berdua pun betarung sengit dengan pria bertopeng itu, hingga akhirnya Nathan tak sengaja membuka topeng sang penyerang. Dia adalah si bos. Si bos lah dalang dari kejadian 2 tahun lalu, namun pada kali ini si Bos berhasil dilumpuhkan oleh Nathan sebelum si Bos menembakkan senjatanya pada Nathan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun