Mohon tunggu...
Widuri Melati
Widuri Melati Mohon Tunggu... Penulis - BMI

Widuri Melati Penulis Cerpen Perawat Lansia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Balik Senyum Seorang Perempuan

27 April 2019   15:59 Diperbarui: 29 April 2019   17:10 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ikhlaslah layaknya air hujan, jatuh sebagai rahmat. Tidak mengeluh jatuhnya ke mana. Namun tetap ikhlas saat Allah memintanya jatuh ke bumi, meskipun bisa saja hujan menolaknya memberi kita rahmat. Manusia kan jarang sekali bersyukur!" mbak Herlin tertawa geli mengakhiri kalimatnya.

Mungkin ini mengapa Allah mempertemukan kami berdua, sosok mbak Herlin yang penyabar juga keibuanlah yang sampai ini masih menjadi satu alasan nyaman bersahabat dengan dia. Dia mengajari aku untuk menyikapi kehidupan ini dengan senyum, tidak terlalu lama-lama menangisi ujian dan cobaan yang Allah berikan.

Katanya hidup hanya sekali, ujian pun tidak akan terus di bawa mati. Ibaratkan menumpang singgah, lalu kembali saat Allah sudah menyuruh kita untuk mati. Menangislah untuk dosa dan ibadah yang sampai saat ini belum kita kerjakan, namun bersyukurlah dengan waktu yang masih dengan nikmat Allah berikan, itu tandanya Allah masih percaya bahwa kita masih memiliki kesanggupan hidup di dunia ini.

Taiwan, 13 April 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun