Mohon tunggu...
Widi Jatmiko
Widi Jatmiko Mohon Tunggu... -

gemar tulis-menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sensasi Perjalanan (Hampir) Setengah Putaran Provinsi Jawa Timur

2 Agustus 2017   07:14 Diperbarui: 2 Agustus 2017   08:38 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan kayu di Pantai Kenjeran - Surabaya. (Dok. Pribadi)

Ziarah ke makam. (Dok. Pribadi)
Ziarah ke makam. (Dok. Pribadi)
Meskipun, sebenarnya jaraknya relatif dekat sekitar 450 Meter. Ziarah ini cukup singkat. Dengan membawa bunga setaman dan berdoa di atas makam kakek buyut yang dipimpin oleh bapakku, kami pun berdoa. Hanya 10 menit saja, kami langsung kembali ke rumah Mbah M. sembari berpamitan untuk menuju Tulungagung.

Saudara tua. (Dok. Pribadi)
Saudara tua. (Dok. Pribadi)
Singgah di saudara juga di sana. Sekaligus sebagai agenda lanjutan dari perjalanan ini dengan rute yang berbeda. Dari Desa Grogol - Ponorogo menuju ke Tulungagung jaraknya hanya 51 Km via jalur selatan melewati Trenggalek. Lumayan jauh. Ditambah lagi sepanjang perjalanan ini dari Ponorogo bagian selatan dan Trenggalek jalannya berliku-liku.

1 jam lamanya kita sudah sampai di Tulungagung, langsung mengantarkan kakak sepupu kemudian kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Banyuwangi, dengan perencanaan rute; ke Waduk Karangkates-Malang berhenti sejenak sambil menikmati pemandangan, ke arah utara menuju Lawang-Malang ke arah Banyuwangi lewat Pasuruan. Yup! Sesuai skenario! Selama kurang lebih 2,5 jam kita sudah tiba di Waduk Karangkates-Malang. Kebetulan saat itu aku memakai celana pendek. Huh....dinginnya! Salah pakaian aku ini. Dengan secepat kilat, di saat mobil sudah parkir, aku keluar duluan, dan segera ke warung makan untuk memesan makanan dalam sajian panas. Menu yang kulihat ada soto ayam dan soto daging. Ah, aku pesan soto ayam saja dan minumannya teh panas. Lumayan untuk penghangatan badanku. Hehehe...

Selesai makan, seperti biasa, tangan terasa gatal kalau belum memfoto pemandangan yang menarik. Dengan mendekati waduk tersebut, jeprat-jepret tanpa hadiah pun dilakukan. Karena aku sudah ancang-ancang, dalam waktu dekat ingin menulis perjalanan yang mengesankan ini. Hehehe..

Pohon Randu menyisakan kapuk. (Dok. Pribadi)
Pohon Randu menyisakan kapuk. (Dok. Pribadi)
Mungkin sebagai bonus sari perjalanan ini adalah pasca-istirahat dari Waduk Karangkates-Malang menuju Banyuwangi sebelum pulang ke daerah sendiri (Jembrana), di saat berada di persimpangan di salah satu sudut kota di Kota Malang, kami berkesempatan melihat pohon randu yang merontokkan daunnya sehingga kenampakan seperti bunga sakura di musim gugur. Aku cukup bilang satu kata "Amazing!". 

Bagaimana tidak, di tengah-tengah kota, di ujung perempatan, pohon randu tinggi menjulang, yang tersisa hanya batang pohon dan kapuknya saja, dan tidak ditebang. Keren 'kan?Selebihnya, mungkin hanya jauhnya perjalanan ini via jalur darat mengiri hampir setengah putaran Provinsi Jawa Timur, sensansinya luar biasa menurutku. Jarak Banyuwangi-Surabaya 300 Km, Surabaya-Ponorogo 221 Km, Ponorogo-Tulungagung sejauh 51 Km, dan Tulungagung-Banyuwangi ya kurang lebih 400-an Km. Yah...itu saja cerita ini. Dan, kami baru sampai di rumah sendiri pukul 01.55 WITA dinihari. Huh....capeknya...

Jembrana, 02 Agustus 2017
Widi J

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun