Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini mushola dekat rumah saya memperingati Isra Mi'raj dengan do'a bersama dengan para jama'ah dimana para jama'ah biasanya membawa hidangan yang kemudian dibagikan lagi ke jama'ah dan lingkungan sekitar mushola.Â
Seperti tahun-tahun sebelumnya pula, karena kesibukan, istri saya biasanya pesan hidangan ke tetangga. Tidak perlu repot-repot masak sendiri dan ketika saya pulang kerja tinggal berangkat ke mushola dengan hidangan yang sudah siap.
Sehari sebelumnya teman di mushola memberi tahu saya bahwa acara peringatan Isra' Mi'raj akan dilaksanakan setelah sholat Isya'.Â
Dengan informasi itu, setelah sholat Magrib di Mushola saya pun langsung pulang ke rumah. Saya berniat akan kembali ke mushola saat adzan isya' berkumandang.
Karena sedikit penat saya merebahkan diri sebentar di kamar. Sesaat kemudian adzan isya' berkumandang. Ketika akan berangkat ke mushola ternyata mushola sudah riuh.Â
Beberapa saat kemudian orang-orang pun pulang dan acara telah selesai. Ternyata informasi yang saya terima sehari sebelumnya direvisi, peringatan Isra' Mi'raj tahun ini diselenggarakan setelah magrib, dan saya ketinggalan karena ketiduran.Â
Lalu bagaimana nasib hidangan yang akan saya bawa ke mushola tadi? Ah, akhirnya saya santap beramai-ramai dengan anak istri.
Tahun ini saya pun gagal memperingati Isra' Mi'raj.
Isra Mi'raj adalah salah satu mu'jizat Nabi Muhammad SAW yang sangat agung. Rosulullah SAW pada peristiwa itu dijalankan pada waktu malam (Isra) ke Masjid Al Aqsa di Palestina, dan diangkat ke langit (Mi'raj) untuk mendapatkan perintah langsung dari Allah SWT, yakni perintah untuk sholat lima waktu.
Perintah shalat itu tentu adalah perintah yang sangat agung dan penting bagi umat islam. Pada perintah-perintah yang lain Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk menyampaikannya ke pada Nabi Muhammad SAW, tetapi pada perintah sholat ini Allah SWT menyampaikan langsung ke Rasulullah SAW tanpa perantara malaikat.