Begitulah, dewasa ini memilih makanan khususnya bagi generasi milenial bukan hanya urusan lidah dan kegunaan untuk tubuh, ada budaya-budaya digital yang sangat mempengaruhinya. Cita rasa digital itu misalnya unsur fotogeniknya, keviralaannya, dan keunikannya. Dan itu semua memang juga berhubungan dengan konten dan media sosial yang merupakan budaya tak terpisahkan di era digital.
Apakah itu salah? Tidak juga. Dan bagi generasi muda yang ingin memulai usaha, bisnis makanan on line adalah sebuah ceruk pasar yang menjanjikan. Dengan adanya budaya on line juga mengubah pola konsumsi masyarakat. Alasan kepraktisan dan menghemat waktu mungkin jadi pertimbangan. Generasi milenial yang akrab dengan media digital tentu lebih fasih dan lihai untuk perkara ini dibanding generasi sebelumnya.
Makanan on line dan generasi milenial memang fenomena, dan mungkin tak terbayangkan pada dekade-dekade sebelumnya. Ada plus minus dan potensi besar dibaliknya. Tetapi faktor kesehatan dan keuangan seharusnya menjadi pertimbangan yang utama...I]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H