Manakah daerah paling rawan akan keamanan saat ini?
Benar, mungkin akan banyak jawaban mengarah pada Papua. Daerah di ujung timur Indonesia tersebut sepertinya memang tidak salah jika dikatakan merupakan daerah yang perlu mendapat perhatian terkait masalah keamanan dan integritas negara dan bangsa. Keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Merdeka memang sering kali meresahkan, baik dari segi teror keamanan maupun keutuhan bangsa.
United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) misalnya. OPM yang berbasis di luar negeri pimpinan Benny Wenda ini pada Desember 2020 kemarin menyatakan mendeklarasikan pemerintahan sendiri di Papua Barat dan menolak tunduk dengan Indonesia. Selain itu diberbagai kesempatan Benny Wenda juga terus menghembuskan isu HAM di Papua untuk memperoleh tujuannya.
Sedang di sisi lain, KKB Papua Merdeka bergerak di Papua untuk menuntut kemerdekaan dengan menggunakan senjata. Kelompok ini tidak segan untuk menjatuhkan korban jiwa, baik dari TNI dan Polri maupun dari masyarakat sipil. Sudah banyak korban jiwa yang mereka jatuhkan. Salah satu momen yang paling mengerikan adalah bagaimana KKB membantai belasan pekerja Istaka Karya yang sedang mengerjakan proyek Trans Papua pada Desember 2018.
Setelah peristiwa yang menggegerkan itu KKB Papua Merdeka masih terus saja menjatuhkan korban baik dari TNI - Polri maupun masyarakat sipil dan membuat ulah. Salah satu yang terbaru adalah menantang TNI untuk perang terbuka.
Kepastian adanya tantangan perang terbuka KKB terhadap TNI tersebut disampaikan oleh Wakapolda Papua, Brigjen Mathius Fakhiri. Tantangan perang terbuka tersebut muncul dalam selebaran yang beredar di Intan Jaya, Papua. Menurut Brigjen Mathius Fakhiri seperti dilansir Kompas.com, 02 Februari 2021, tantangan perang terbuka dari KKB tersebut adalah bentuk provokasi dan biasanya terjadi saat eskalasi sedang tinggi.
Memang membandingkan kekuatan TNI dan KKB Papua Merdeka adalah dua hal yang sangat jauh. Tetapi keberadaan KKB di Papua juga tidak boleh diremehkan begitu saja. Harus diakui salah satu keunggulan dari KKB adalah lebih menguasai medan Papua. Diantara mereka ada juga yang punya senjata canggih semacam Styer AUG, AK 47, AK 74, M-16, dan Senapan Mesin PKM. Senjata itu diperoleh dari rampasan di Pos - Pos TNI, dari luar negeri, dan juga dari dalam negeri.
Salah satu bukti keganasan KKB Papua Merdeka adalah sepanjang Januari 2021 ini saja mereka sedikitnya sudah menewaskan 3 Prajurit TNI.
Prajurit TNI yang gugur pertama oleh KKB pada tahun 2021 ini adalah Prada Agus Kurniawan. Dilansir Kompas.com, 11 Januari 2021, Prada Agus Kurniawan tewas pada saat kontak Batalyon 400 dengan KKB di Distrik Titigi, Intan Jaya Papua pada tanggal 10 Januari 2021. Akibat kontak tembak itu Prada Agus Kurniawan terkena tembakan di punggung dan nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Prajurit TNI yang gugur oleh KKB selanjutnya adalah Pratu Roy Verdianto dan Pratu Dedi Hamdani. Keduanya gugur setelah terjadi kontak tembak antara Batalyon 400 dengan KKB di Titigi, Intan Jaya Papua pada 22 Januari 2021. Kontak tembak sempat terjadi dari Jum'at pagi sampai siang.
Dilansir Tribunnews.com, 24 Januari 2021, Pratu Roy Verdianto diberondong tembakan oleh KKB saat baru melaksanakan sholat subuh. Sedang Pratu Dedi Hamdani tertembak saat melakukan pengejaran. Keduanya meninggal saat dievakuasi ke Timika menggunakan Helikopter Caracal.
Keberdaan KKB Papua Merdeka telah nyata-nyata membahayakan keamanan. Mereka tak segan untuk menjatuhkan korban jiwa baik masyarakat sipil maupun TNI-Polri. Sudah banyak korban berjatuhan. Semoga pihak terkait dan pemerintah bisa segera mengambil langkah tepat untuk menyelesaikan hal ini. NKRI harga mati...I]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H