Mohon tunggu...
Widoko
Widoko Mohon Tunggu... Guru - Menyukai semua hal yang inspiratif

Pernah menimba ilmu di Yangzhou University, China

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Is The Hero Country

12 November 2020   20:47 Diperbarui: 12 November 2020   23:18 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Demikianlah pernyataan Presiden Indonesia pertama sekaligus Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Sukarno.

Jika ukuran itu dipakai, maka Indonesia termasuk bangsa yang besar. Karena jumlah Pahlawan Nasional Indonesia adalah yang terbanyak di dunia. Hal itu diungkapkan oleh Sejarawan Universitas Indonesia, JJ Rizal, pada tahun 2017 lalu, ketika Pahlawan Nasional Indonesia masih berjumlah 173. 


Pada tahun 2020 ini Presiden Jokowi kembali menganugrahkan gelar pahlawan nasional kepada 6 tokoh yang dianggap berjasa besar dalam sejarah bangsa dan negara Indonesia. Dengan tambahan 6 pahlawan nasional pada tahun 2020 ini, jumlah pahlawan nasional di Indonesia menjadi 191. Jumlah tersebut tentu luar biasa banyak. Bangsa yang dikenal Adi Daya seperti Amerika saja hanya memiliki 52 Pahlawan Nasional. Dengan jumlah Pahlawan Nasional terbanyak di dunia tersebut, tidak salah jika Indonesia kita juluki sebagai The Hero Country, Negeri Pahlawan.

Pemberian Gelar Pahlawan Nasional pertama kali diberikan pada tahun 1959, semasa pemerintahan Presiden Soekarno. Saat itu gelar yang diberikan adalah Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Tokoh yang mendapat gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional Pertama kali adalah Abdul Muis. Sastrawan dan tokoh Sarekat Islam tersebut diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Soekarno pada 30 Agustus 1959.

Setelah pengarang novel Salah Asuhan tersebut pada tahun yang sama gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional diberikan kepada Ki Hadjar Dewantoro, tokoh yang digelari sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Selanjutnya adalah kakak sulungnya, Surjopranoto, seorang tokoh yang dikenal sebagai tokoh perburuhan.

Dilansir Voi.id, 20 Nopember 2019, pada era Presiden Soekarno memberikan gelar pahlawan ke 36 tokoh. Sedang pada era Presiden Soeharto memberikan gelar pahlawan ke pada 68 tokoh. Pada era Presiden Habibie kepada 8 tokoh, Era Presiden Abdur Rahman Wahid kepada satu tokoh. Pada era Presiden Megawati kepada 8 tokoh. Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada 39 tokoh. Dan yang terakhir pada era Presiden Jokowi sampai dengan tahun 2020 ini kepada 34 tokoh.

Soekarno dan Mohamad Hatta dianugrahi pahlawan dua kali. Yang pertama pada era Presiden Soeharto sebagai pahlawan proklamator. Sedang yang kedua pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pahlawan nasional.

Awalnya penyebutan pahlawan ada beberapa macam, seperti pahlawan perintis kemerdekaan, pahlawan kemerdekaan nasional, pahlawan kebangkitan nasional, pahlawan proklamator serta pahlawan revolusi. Setelah adanya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2009 semua gelar pahlawan tersebut menjadi satu yakni pahlawan nasional. Jadilah sampai tahun 2020 ini ada 191 pahlawan nasional di Indonesia.

Jumlah pahlawan nasional Indonesia sangat berpotensi untuk bertambah, karena sejak tahun 2000, setiap tanggal 20 Nopember hampir selalu ada penganugrahan gelar pahlawan nasional.

Tetapi ironisnya jumlah pahlawan nasional yang banyak itu tidak dibarengi dengan nilai-nilai kepahlawanan yang terinternalisasi pada kehidupan sehari-hari. Misalnya dengan masih maraknya budaya korupsi pada negara kita. Dilansir detik.com, 06 Mei 2020, menurut KPK indeks persepsi korupsi Indonesia berada pada peringkat ke 90 dari 180 an negara.

Memberikan gelar kepada putra-putri terbaik bangsa sah-sah saja, tetapi menurut penulis gelar pahlawan nasional bukanlah sesuatu yang sembarangan. Ada nilai-nilai patriotik dan pengorbanan yang besar serta perjuangan yang luar biasa yang terkandung di dalamnya.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Tetapi menurut penulis semakin ke depan pemberian gelar pahlawan nasional ini sebaiknya lebih selektif lagi. Karena jika tidak dan terkesan longgar dan jumlahnya terus membesar akan mengurangi nilai kehebatan gelar itu sendiri.

Yang tidak kalah pentingnya adalah dengan mengimplementasikan jiwa-jiwa kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga Indonesia benar-benar menjadi Hero Country, bukan hanya karena jumlah pahlawannya yang paling banyak di dunia, tetapi juga prestasi, budaya, karakter, dan kualitas rakyat serta pemimpinnya terbukti nyata...I]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun