Tetapi ironisnya jumlah pahlawan nasional yang banyak itu tidak dibarengi dengan nilai-nilai kepahlawanan yang terinternalisasi pada kehidupan sehari-hari. Misalnya dengan masih maraknya budaya korupsi pada negara kita. Dilansir detik.com, 06 Mei 2020, menurut KPK indeks persepsi korupsi Indonesia berada pada peringkat ke 90 dari 180 an negara.
Memberikan gelar kepada putra-putri terbaik bangsa sah-sah saja, tetapi menurut penulis gelar pahlawan nasional bukanlah sesuatu yang sembarangan. Ada nilai-nilai patriotik dan pengorbanan yang besar serta perjuangan yang luar biasa yang terkandung di dalamnya.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Tetapi menurut penulis semakin ke depan pemberian gelar pahlawan nasional ini sebaiknya lebih selektif lagi. Karena jika tidak dan terkesan longgar dan jumlahnya terus membesar akan mengurangi nilai kehebatan gelar itu sendiri.
Yang tidak kalah pentingnya adalah dengan mengimplementasikan jiwa-jiwa kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga Indonesia benar-benar menjadi Hero Country, bukan hanya karena jumlah pahlawannya yang paling banyak di dunia, tetapi juga prestasi, budaya, karakter, dan kualitas rakyat serta pemimpinnya terbukti nyata...I]