Mohon tunggu...
Widoko
Widoko Mohon Tunggu... Guru - Menyukai semua hal yang inspiratif

Pernah menimba ilmu di Yangzhou University, China

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anak Presiden Saja Jadi Youtuber, Masa Anak Kamu Enggak Boleh Sih?

4 Oktober 2020   21:43 Diperbarui: 4 Oktober 2020   21:53 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi berkreasi di Yuotube bukan semudah membalik telapak tangan. Hampir sebagian besar youtuber terkenal di Indonesia berangkat dari orang terkenal, baik itu artis maupun anak pejabat. Ada juga yang berasal bukan dari artis, seperti Atta Halilintar dan Keluarganya, Gen Halilintar. Tetapi mereka bisa terkenal karena memiliki keunikan dalam keluarganya.

Kata kunci di youtube adalah menarik orang untuk melihat. Maka jika ingin menjadi youtuber dan bukan dari orang dan keluarga yang terkenal, yang harus dibangun dulu adalah sebuah karya atau konten berkualitas dan menarik. Jika tanpa konten yang berkualitas, maka yang muncul adalah konten - konten kontroversial yang hanya menghebohkan tanpa kualitas. Misalnya apa yang dibuat oleh youtuber Ferdian Paleka yang menghebohkan publik nasional karena sembakonya yang berisi sampah kepada waria. Atau jika tidak maka akan berisi konten-konten yang berbau vulgar.

Resiko dari youtuber pemula dari kalangan yang kurang terkenal adalah minimnya viewer, apalagi subcriber. Maka menurut penulis menjadi youtuber untuk pemula tidak bisa dijadikan cita - cita utama. Youtube lebih pas sebagai media untuk menyiarkan dan menyebarkan bakat atau kepiawaian atau keahlian dalam suatu bidang yang ditekuni. 

Dalam hal ini anak tetap bisa bercita-cita berprofesi seperti orang kebanyakan, youtube bisa digunakan sebagai medianya. Misalnya anak tetap bisa bercita-cita sebagai dokter, youtube bisa dijadikan media untuk mengedukasi masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. Atau jika ada anak yang bercita-cita ingin menjadi programer misalnya, youtube bisa dijadikan wahana untuk mengedukasi masyarakat yang ingin tahu seputar pemrograman dan sebagainya. Intinya gunakan youtube sebagai wahana untuk menebarkan ilmu, adapun jika ada penghasilan dari sana anggap saja sebagai bonus.

Dan akhirnya, jika memang nantinya penghasilan itu tidak didapatkan, jika ilmu yang kita tebarkan melalui youtube bermanfaat semoga menjadi amal jariyah yang tidak akan terputus saat ajal menjemput kelak. Setuju tidak...?I] 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun