Kita tidak tahu bakal berlangsung berapa lama pandemi ini. Juga biaya operasional mobil bakal sangat berbeda dengan alat transportasi golongan menengah yang biasa dipakai. Motor misalnya.
Jika membeli mobil untuk usaha, taksi on line misalnya, juga harus berpikir ulang. Karena di masa pandemi ini kabarnya orderan juga sangat sepi.
Maka membeli mobil pada saat seperti ini harus melihat seberapa kuat keuangan kita. Dulu ketika awal-awal bekerja, teman sekantor penulis pernah bilang yang kurang lebih artinya begini: Pak ingat, rukun Islam yang kelima itu naik haji, bukan naik mobil.Â
Celetukan sederhana ini bisa dijadikan standar keuangan kita saya kira, khususnya yang beragama Islam. Pada saat kita belum mampu untuk naik haji, maka sebaiknya jangan membeli mobil terlebih dahulu. Setelah bisa mengumpulkan uang untuk melakukannya, maka jika ada uang lebih bisa berpikir untuk membeli mobil. Kecuali jika membeli mobil untuk keperluan bisnis dan jelas bisa jalan saat pandemi ini.
Akhirnya, menurut penulis, kebijakan pajak mobil baru nol persen ini sepertinya akan lebih berjalan untuk golongan menengah ke atas. Orang - orang yang memang berlebih secara budget dan tidak begitu terpengaruh dengan adanya Corona.Â
Jika pemerintah ingin menyasar masyarakat bawah yang lebih terdampak, sepertinya penggratisan pajak sepeda motor akan sangat berguna, sebelum kita mampu untuk naik haji. Setuju kira-kira...?I]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H