Mohon tunggu...
Widodo SPsi
Widodo SPsi Mohon Tunggu... Auditor - Pimpinan Redaksi JST-NEWS

Alif Lam Lam Ha, sebagai suatu peristiwa yang terjadi di mindset kemuliaan dalam pencarian yang sudah kuat dengan ketaatan menjalani kehidupan, amanah memegang pada kebulatan tekad/rasa, jiwa di prosesi aliran darah secara khusus untuk bersama memahami, mengisi, tanpa egoisme di nasehat SAN Penulis/Jurnalis Pers dengan keridhoan Allah SWT dan kekasih yang tujuan utamanya telah berproses manusia yang benar-benar, sungguh - sungguh jalani ketarekotan suatu hati fokus membentuk sederhana konkrit dan mengimani cinta tetap tulus memutuskan dunia, mengejar akhirat diutamakan khusus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Diri ke Diri-Nya Menuangkan Emosi Jiwa, Sebelum Kematian diberikan Alas Kaos Kaki Kehidupan

20 Oktober 2024   11:46 Diperbarui: 20 Oktober 2024   11:51 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum ya ikhwan wa ukhti fi Indonesia bersama kompasiana terdekat, menengah, hingga terjauh sekali pun. Dirim Selalu ADA.

Kaos Kaki Cinta, Memanggil Jiwa penentu penunjuk arah langkah setiap pemikiran di dasari pada tapak/jejak kalian semua sobat netizens kompasiana melakukan bahkan menginspirasi secara install data akses "melengkapi".(20/10/2024)

Kanan & Kiri, tepat nya keseimbangan antara masuk nya lahiriyah dan bathiniyah tak secara paksa atau memaksakan kehendak dalam kesamaan visi misi meraih masa mimpi, memuliakan keragaman cinta dan kasih.

Apa kalian sobat netizens kompasiana pernah tak memakai kaos kaki? atau telah ber-kaos kaki.

misteri kaos kaki dibawa oleh prinsipling hoki dan mawas periodik mengarahkan satu wadah ke rumah hati sang penentu.

sebut saja; "aku mencintaimu, tak berbatas waktu dan situasi". inilah kemisteriusalis bilamana kaos kaki digunakan.

beda dengan konsepsi penikmat sekedar ungkapan, tetapi ini netralitas kehidupan sehari-hari anak adam dan hawa mengedukasi murni rasa, jiwa, hingga ruh dibentuk Pencipta-Nya selalu berbuat manfaat sesama seterusnya ke depan tanpa egoisme problematika hidup yang memiliki.

baik hati, pemangku jabatan - tahta - sampai detik kekuasaan akan lebih pantas gunakan alas tersebut indah kan suasana "kaos kaki," pada tumpuhan kehidupan benar-benar, sungguh-sungguh, mengejar kekasih itu jangan sampai mendustai satu pihak, atau beberapa pihak yang dirugikan.

ilmu mawas diri, yang tinggi dalam kaos kaki merupakan awal dan akhir per/mil , are, sampai tungkai nya tak sakit kan kedua belah pihak.

contoh kecil; deduktif rasa mengenalkan makna - sampai jiwa pun tak kosong akan kekalutan yang tak dibalut pada ingkar/akad terpatri semampu melangkahkan secara baik dan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun