Mohon tunggu...
Widodo SPsi
Widodo SPsi Mohon Tunggu... Auditor - Pimpinan Redaksi JST-NEWS

Alif Lam Lam Ha, sebagai suatu peristiwa yang terjadi di mindset kemuliaan dalam pencarian yang sudah kuat dengan ketaatan menjalani kehidupan, amanah memegang pada kebulatan tekad/rasa, jiwa di prosesi aliran darah secara khusus untuk bersama memahami, mengisi, tanpa egoisme di nasehat SAN Penulis/Jurnalis Pers dengan keridhoan Allah SWT dan kekasih yang tujuan utamanya telah berproses manusia yang benar-benar, sungguh - sungguh jalani ketarekotan suatu hati fokus membentuk sederhana konkrit dan mengimani cinta tetap tulus memutuskan dunia, mengejar akhirat diutamakan khusus.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Socokangsi, Klaten Jawa Tengah - Perjalanan 7 Kota Waliyullah (29/9/2024/Jawa Timur), Menikmati Dungo Di Nungo Wicara Wicaksana Ning Waliyullah

30 September 2024   05:49 Diperbarui: 30 September 2024   07:58 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber/@DP/kompasiana/makam wali

kehidupan kalian pasti sobat netizens, memahami bahwa perjalanan kenangan hidup itu tertuang antara baik/buruk dilakukan sehari - hari tepat nya kalian semua yang mengetahui dengan kekuasaan kodrat dan Iradat-Nya.

sumber@DP/kompasiana/wid
sumber@DP/kompasiana/wid

jiwa yang selama ini ditemukan di dunia, mungkin akan berproses bagaimana cara konsepsi penikmat menyajikan dalam kedepan "mati dan jadi mayit" kebutuhan di keluarga bahkan di pemuka masyarakat setempat tepat nya harus di do'a kan. maksudnya apa sobat kompasiana?

jalan review memori internal dan eksternal manusia di kehidupan sehari-hari berpendapat, berpikir, berpesan, satu sama lain semua miliki hak dasar dosa/suci dari pengenalan kepada diri-Nya masing-masing.

Ilmu Takziah dalam kajian fiqih, dsbnya sudah diterangkan serta di simpul kan pada cara prespektif sosial manusia mengenal kepribadian di setiap lakon lalaku kecil, menengah, dan tingkat tinggi sekali pun; "seorang diri." semuanya ada salah dan melukai sesama di phase duniawi.

ini bukan bicara hilafiyah, hal yang baik/benar di etos mindsetter insaniyah muslimin bukan sebagai penghakim keilmuan (egoisme).

sinau disini mengubah paradigma tradisi jadikan modernisme tak hilang arah pada tujuan insan nya mengamaliyah kan jalan penujuan kepada kebesaran Allah SWT ciptakan bumi dan langit beserta isinya.

dungo di nungo,' mungkin tepat digunakan di kesunahan seseorang mengenal diri terhadap rumus Ketuhanan Yang Maha Esa.

bagaimana dengan kalian sobat kompasiana?

apakah jika ada keluarga kalian yang meninggal dunia? kita doa'kan . . . (jawaban : masing-masing mengolah rasa terhadap ketentuan dan ketetapan di diri kalian).

berbagai kandungan cara-cara Islam meneruskan andil peradaban manusia ini, sekarang bukan antara keyakinan/tak dapat memberikan penghormatan terakhir di akhir hayat nya kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun