Mohon tunggu...
Widodo Surya Putra (Mas Ido)
Widodo Surya Putra (Mas Ido) Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Arek Suroboyo | Redaktur renungan kristiani | Penggemar makanan Suroboyoan, sate Madura, dan sego Padang |Basketball Lovers & Fans Man United | IG @Widodo Suryaputra

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Setelah 22 Tahun Bersama, Saatnya Wenger Menuju Pintu Keluar Emirates?

27 Februari 2018   17:30 Diperbarui: 27 Februari 2018   18:17 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wenger saat Arsenal kalah di final Piala Liga Inggris 2017-2018 (Reuters)

Beberapa tahun silam, seorang teman memberi tebakan begini, "Mengapa kok Arsenal begitu loyal sama Arsene Wenger?" Saya pun mencoba menjawab dengan beberapa pilihan jawaban yang logis dan saya anggap benar. Namun, sambil sedikit berkelakar teman saya menjawab, "Karena namanya Arsene Wenger. Coba kalau namanya Udin Wenger, mungkin dia akan melatih Udinese di Serie A."

Selang beberapa tahun berlalu, hari ini, kita pun masih melihat seorang Udin, eh, Arsene Wenger masih dipercaya sebagai manajer Arsenal. Klub yang kini menempati peringkat ke-6 di tabel klasemen Liga Inggris hingga pekan ke-28 dan baru saja kehilangan kesempatan untuk meraih trofi Piala Liga Inggris usai dikalahkan Manchester City. Peluang meraih trofi pun hanya tersisa dari kompetisi Liga Europa, yang akan segera memasuki Babak 16 Besar pada Maret 2018. Bagaimana dengan peluang lolos ke Liga Champions musim depan? Masih ada dua cara, yakni melalui gelar juara dari ajang Liga Europa, atau menempati peringkat ke-4 di klasemen akhir Liga Inggris, yang tersisa 10 pertandingan lagi.

Peluang Opa Wenger membawa Arsenal menjuarai Liga Inggris sudah sirna. Selisih 27 poin bisa dibilang mustahil untuk dikejar maupun sekadar direduksi menjadi kurang dari 10 poin pada akhir musim nanti. Target minimal untuk menempati peringkat ke-4 pun terbilang sukar, karena selisih 10 poin dengan Hotspur (penghuni peringkat ke-4 sekarang), juga karena permainan Arsenal yang kurang konsisten selama ini. Membidik gelar juara dari Liga Europa (dengan bonus lolos ke Liga Champions Eropa) pun rasanya sukar, karena mereka akan berhadapan dengan AC Milan yang sedang bagus-bagusnya. Seandainya hadangan AC Milan berhasil dilewati, masih ada 3 tim lain yang harus dikalahkan sebelum menjadi juara.

Wenger saat Arsenal kalah di final Piala Liga Inggris 2017-2018 (Reuters)
Wenger saat Arsenal kalah di final Piala Liga Inggris 2017-2018 (Reuters)
Jadi, sepertinya Arsenal akan menutup musim ini dengan sangat merana. Sekalipun trofi Community Shield berhasil mereka dapatkan, tetapi gengsi dari ajang pembuka kompetisi Liga Inggris tersebut tentu tak dapat dibandingkan dengan trofi Piala FA, Liga Inggris, Liga Champions Eropa, atau bahkan Liga Europa! Ironisnya, Arsenal kini terancam hanya mendapat trofi hiburan dari ajang Community Shield, dengan "bonus" (kemungkinan besar) gagal tampil di kompetisi antarklub Eropa musim depan. Ironis!

Menanggapi hal ini, Ian Wright, eks penyerang andalan Arsenal tak salah jika berpendapat bahwa Stan Kroenke, selaku pemilik Arsenal, tak serius membawa timnya untuk sukses.

"Kroenke tak cukup peduli. Jika dia peduli, Wenger takkan diberikan kontrak dua tahun (menjelang musim 2017-2018) dengan semua hal yang terjadi. Dengan apa yang terjadi sekarang, mengapa semua orang mulai dari fans, pencinta Wenger, baru melihat bahwa sekarang sudah sampai di titik dimana dia harus pergi? Dengan semua spanduk, dengan pesan 'Wenger out'. Faktanya, pemilik tak melakukan apa pun dan hanya memberikan kekuasaan penuh bagi Wenger untuk terus melakukan hal yang dia lakukan," ungkap Wright kepada BBC Radio, seperti dilansir dari laman detik.

Kiprah Wenger Sebenarnya Tak Terlalu Jelek

Sepanjang melatih Arsenal, mulai 1 Oktober 1996 hingga sekarang, kiprah pelatih berjuluk "Le Professeur" tersebut sejatinya tidak terlalu jelek. Situs wikipedia memaparkan bahwa Wenger pernah berjasa memberikan beberapa trofi bagi Arsenal dari ajang Premier League (3 kali), Piala FA (7 kali), dan FA Community Shield (6 kali). Trofi dari Piala FA bahkan diberikan oleh Wenger selama 3 musim beruntun (mulai musim 2013-2014 hingga 2016-2017). Begitu pula dari ajang Community Shield, dimana Arsenal mengangkat trofi pada 2014, 2015, dan 2017.

Hanya dari Premier League yang mungkin agak sukar dimaafkan oleh para fans Arsenal, karena sudah 14 tahun silam para fans Arsenal bersorak saat trofi Premier League berhasil diangkat pada musim 2003-2004. Padahal, musim tersebut dilalui Arsenal dengan luar biasa, setelah meraih trofi Premier League tanpa terkalahkan sepanjang musim kompetisi (26 menang, 12 imbang). Rekor yang bahkan disempurnakan dengan melakoni 49 laga tak terkalahkan (hingga menjelang pertengahan musim berikutnya), sebelum dihentikan oleh Manchester United. 

Wenger dan Patrick Vieira bersama trofi Premier League musim 2003-2004 (squawka)
Wenger dan Patrick Vieira bersama trofi Premier League musim 2003-2004 (squawka)
Tim juara Arsenal musim 2003-2004 (Arsenal FC)
Tim juara Arsenal musim 2003-2004 (Arsenal FC)
Namun, jika dilihat dari prestasi dari ajang kompetisi antarklub Eropa, Arsenal masih tertunduk karena belum sekalipun mengangkat trofi. Tak heran jika kiprah The Gunners di daratan Eropa seperti kurang diakui, bahkan kerap dipandang sebelah mata. Berkaitan dengan gelar pribadi, kemampuan Wenger sebagai pelatih juga terbilang lumayan. Opa Wenger mendapat penghargaan "Onze d'Or Coach of The Year" (4 kali), "Premier League Manager of The Season" (3 kali), IFFHS World Coach of The Decade (1 kali), dan English Football Hall of Fame (2006) menurut laman wikipedia.

Akan tetapi, usia memang tak bisa dibantah. Semakin tua seseorang, tak jarang ideologi dan keyakinan yang terlanjur mengakar akan susah diubah. Tak peduli hasilnya kurang bagus, seseorang akan terus memaksakan pemikiran, cara, dan strateginya, seperti yang dilakukan oleh Wenger selama beberapa musim terakhir. Beberapa blunder saat melepas para pemain top-nya juga turut berperan atas mandeg-nya prestasi Arsenal di kompetisi domestik dan kompetisi antarklub Eropa. Setelah melepas Van Persie ke Manchester United beberapa tahun lalu, yang terbaru Arsenal melego Alexis Sanchez, Olivier Giroud, dan Theo Walcott. Upaya memperkuat tim dengan mendatangkan Petr Cech, Lacazette, dan yang terbaru, Henrikh Mkhitaryan dan Aubameyang sejauh ini juga belum mendapatkan hasil yang diharapkan oleh para fans Arsenal. Alhasil, seruan "Wenger Out" pun semakin mengemuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun