Mohon tunggu...
Widodo Surya Putra (Mas Ido)
Widodo Surya Putra (Mas Ido) Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Arek Suroboyo | Redaktur renungan kristiani | Penggemar makanan Suroboyoan, sate Madura, dan sego Padang |Basketball Lovers & Fans Man United | IG @Widodo Suryaputra

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pak Imam Nahrawi, Uji Coba SUGBK untuk Timnas Saja!

7 Oktober 2017   11:02 Diperbarui: 8 Oktober 2017   09:43 6331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, nampaknya keceplosan  bicara ketika memutuskan untuk "memberi izin" pertandingan Liga 1 diadakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). 

Siapa yang bertanding? Tuan rumah Persija melawan Persib Bandung! Sekalipun Pak Imam selanjutnya menyarankan agar berkomunikasi lebih lanjut dengan pengelola SUGBK, seperti dilansir dari laman sport.detik.com, wacana menggelar partai "panas" tersebut pada 3 November 2017 sudah mengundang pro dan kontra. Para komentator yang menanggapi berita tersebut kebanyakan menolak rencana uji coba stadion kebanggaan Indonesia tersebut untuk pertandingan tingkat klub. Mereka mengusulkan agar lebih baik dipakai untuk pertandingan tim nasional saja.

Berikut saya kutip 4 komentar yang mewakili para komentator terhadap wacana Menpora itu: (3 komentar menolak, 1 mendukung dengan catatan)

"Menpora mau tanggung jawab kslo rusak, jakin akan rusak kalo dipake jackmania dan bobotoh, kaya ga tau saja perangai penonton perusak." (Kanjeng Mas @otisras)

"Setuju yg pake timnas aja jgn klub, timnas usia 19 th indra sjarie lebih menghibur atau timnas luis milla jg keren lawan timnas jepang atau korea wah pasti seru, musuh tradisional bola indonesia dulu level asia bukan asia tenggara." (Juve Is The Best Dah @juventiniforzajuvw17)

"Tolong pak, jangan kasih ijin persija - persib main di GBK, potensi rusuh cukup besar. Kalau utk ujicoba knp ga timnas u16, u19 atau timnas lainnya." (Bocah-tua.nak4l @bocah-tua.nak4l)

"Untuk alasan uji coba lapangan, gue dukung laga ini digelar di SUGBK. Namun, dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, alangkah lebih bijak bila laga ini digelar TANPA PENONTON jika memang venuenya di SUGBK." (Rochimin @041292r)

****

Mungkin Pak Imam sedang lelah ketika melontarkan dukungan untuk uji coba ini dilakukan pada ajang Liga 1. Padahal, sekalipun masih berupa wacana, apa yang disampaikan Menpora bisa "dipegang" oleh pengurus Persija untuk mencoba melobi pengelola SUGBK agar rencana itu dapat terwujud. Apalagi, ada berita bahwa (entah siapa orangnya) Pusat Pengelolaan Komplek GBK sendiri juga menerima usulan tersebut.

Bagi saya, usulannya sih bagus, untuk menggelar uji coba. Namun, jika untuk pertandingan Liga 1 (dengan atau tanpa penonton), menurut saya sebaiknya wacana tersebut tidak diteruskan (tidak jadi kenyataan). Maaf, bukannya saya berprasangka buruk terhadap pendukung kedua kesebelasan. Sama sekali tak ada. Serius! Saya hanya belum bisa yakin sepenuhnya bahwa situasi dapat terkendali "kalau ada apa-apa" mengingat sejarah rivalitas pendukung kedua kubu dengan catatan yang kurang bagus. 

"Kalau tanpa penonton, bagaimana bisa menguji keamanan, menguji coba kursi bernomor, dan deteksi wajah?" 

Mungkin ada yang bertanya seperti itu. Pendapat saya, kalau masih memaksakan digelar pertandingan Liga 1, tentukan saja "penonton" yang diperbolehkan hadir di stadion, misalnya dari para pengurus klub, wartawan olahraga, ditambah Pak Imam Nahrawi beserta perwakilan dari badan olahraga seperti Ketua KONI, KOI, dan Satlak Prima. Memang konsekuensinya, laga akan berlangsung agak sepi karena tak ada pendukung dari kedua tim yang bertanding. Namun, hal itu dapat meminimalkan risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan karena sejarah rivalitas pendukung dari kedua kubu cukup kelam. 

Lha, kalo memang cuma alasannya uji coba sistem dan lapangan, rasanya syarat di atas sudah CUKUP ya. Cek nomor kursi bisa dicoba, deteksi wajah bisa pakai sample beberapa orang, dan terutama tes kondisi lapangan bisa tetap dilakukan untuk melihat sejauh mana dampak kualitas lapangan (rumput) terhadap aliran bola, pergerakan pemain di lapangan, dan sebagainya.

Sekali lagi, kalau hanya untuk "mencoba lapangan" dan sistemnya secara sederhana, sudah cukup begitu. Namun, situasi akan berbeda kalau Pak Imam Nahrawi ingin melakukan uji coba venue kebanggaan nasional ini dengan serius, sekaligus ingin sedikit memamerkan hasil renovasi yang menelan biaya tak sedikit, juga waktu yang cukup lama itu. 

Kalau yang ini, pilihannya hanya satu dan tak bisa ditawar lagi: MAINKAN TIM NASIONAL! Kalau perlu, tampilkan 3 pertandingan sekaligus, yakni Timnas Garuda U-19, Timnas Garuda U-22, dan Timnas Garuda Senior dengan lawan dari kelompok usia sebanding dan berasal dari negara yang sama. Pertandingan akan lebih seru lagi jika yang diundang untuk uji coba berasal dari tiga negara berbeda. 

Usulan saya, untuk lawannya jika dari Asia Tenggara, pilih saja Thailand, Vietnam, dan Myanmar, sedangkan untuk tim di luar Asia Tenggara, kalau bisa dicari tim-tim dengan peringkat di atas Indonesia, jangan lagi yang berada di bawahnya supaya kualitas permainan tim nasional juga meningkat.

****

Jadi, Pak Imam Nahrawi yang arif dan bijaksana, izinkan salah satu dari rakyat Indonesia ini memohon (kalau Bapak berkenan lho ya), agar wacana pemberian izin SUGBK untuk pertandingan Liga 1 bisa diperjelas lagi apa maksudnya. Syukur-syukur bisa "dikoreksi" dengan melarang pemakaian untuk pertandingan tingkat klub. Kalau benar-benar akan diadakan pertandingan Persija melawan Persib dengan dihadiri pendukung kedua tim (dengan atau tanpa atribut), menurut saya, lebih baik tak usah karena risikonya cukup besar! 

Jika menurut Pak Imam perlu dilakukan uji coba Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), usulan saya, lakukan saja pada 10 November 2017, tepat pada peringatan Hari Pahlawan, dengan menyajikan pertandingan Timnas Garuda kebanggaan kita bersama. Jika tim nasional menang, khususnya timnas senior, kan lumayan tuh, bisa menambah poin perhitungan peringkat dari federasi sepakbola internasional (FIFA). 

Lantas ke depannya, lebih baik SUGBK bisa dikhususkan untuk pertandingan tim nasional saja, supaya ada kebanggaan bagi para pemain yang berlaga di stadion tersebut, juga bagi para penonton yang menyaksikan laga-laga tim nasional. Sementara, untuk pertandingan tingkat klub, pada laga-laga khusus atau spesial, bisa dilakukan di stadion lainnya seperti Stadion Jakabaring (Stadion Gelora Sriwijaya), Stadion Maguwoharjo, atau Stadion Patriot Candrabaga. Pokoknya only for national team!

Nah, bagaimana rekan-rekan Kompasianer, kira-kira Anda pilih mana, SUGBK diuji coba untuk menggelar pertandingan Liga 1 atau pertandingan persahabatan internasional? Silakan beri tanggapan atau usulan.  

Salam olahraga

-wsp-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun