Senang rasanya bisa menyaksikan langsung kemeriahan acara Pentas Seni “Drama Musikal Putri Salju” yang diadakan di aula SD Kristen 3 Klaten, yang beralamat di Jalan Seruni No. 8, Klaten, Jawa Tengah pada Sabtu (25/2) sore hingga malam hari. Hujan yang sempat mengguyur daerah Klaten kota sekitar satu jam sebelum acara tak menyurutkan semangat para pengisi acara maupun mereka yang ingin menyaksikan acara yang melibatkan sekitar 300 anak tersebut. Acara ini merupakan pentas seni gabungan yang diselenggarakan oleh KB Krista Ceria, TK Kristen Kridawita, SD Kristen 3 Klaten (kelas 1-3) dengan tujuan:
*Menyalurkan bakat dan minat anak
*Melatih kedisiplinan anak-anak
*Melatih kemandirian anak-anak
*Melatih keberanian anak-anak
*Melatih kepercayaan diri anak-anak untuk tampil di depan banyak orang
Lima faktor yang diyakini akan sangat berguna dan berdampak bagi kehidupan anak-anak (para siswa dari tiga sekolah di atas) pada masa mendatang. Acara ini terselenggara berkat dukungan berbagai pihak, mulai dari Komisi Sekolah, segenap guru dan karyawan, orangtua murid, tim dari Amigo Group, serta para donatur dan sponsor.
Acara Pentas Seni dimulai dengan Marching Band dari siswa TK Kristen Kridawita yang diasuh oleh Bp. Nanang Darmojo dan Bp. Achmad Rais. Grup ini ibarat kecil-kecil cabai rawit karena telah meraih prestasi pada berbagai ajang perlombaan yang pernah diikuti. Puluhan orangtua yang berada di sekitar anak-anak pun dengan sigap mengarahkan gadgetmasing-masing karena tak mau melewatkan aksi anak-anak mereka yang ikut dalam grup marching band tersebut.
Selanjutnya, para penonton diarahkan untuk memasuki lokasi acara utama dengan melewati mini galeri hasil karya siswa TK Kridawita, yang diasuh oleh Ibu Utik Kumalasari. Selain juga tampilan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh para siswa KB Krista Ceria, TK Kristen Kridawita, SD Kristen 3 Klaten dalam bentuk foto. Susunan kursi yang dibuat seperti pada gedung bioskop juga cukup menarik sehingga para penonton dapat lebih tertib menduduki kursi sesuai dengan nomor yang tertera pada tiket. Demi kelancaran acara, pihak penyelenggara sejak awal juga menyampaikan beberapa aturan untuk diperhatian dan ditaati bersama.
Sekitar pukul 17.15, dalam kondisi aula hampir penuh, pentas seni dibuka dengan memanjatkan doa demi kelancaran acara dari awal sampai akhir. Setelah itu, beberapa tampilan pun dimunculkan untuk membuka acara sebelum drama musikal ditampilkan. Ada tampilan berupa ansamble, permainan biola, serta fashion show dari para murid KB Krista Ceria dan TK Kridawita. Selain itu, di sela-sela acara pembuka, ada pemberian penghargaan dari pihak sekolah untuk KRT Widyo Anindito (Bapak Suwito). Beliau dinilai sangat berjasa dalam mendukung kegiatan kesenian yang selama ini telah diadakan oleh pihak sekolah.
Drama Musikal yang Dinanti-nantikan
Akhirnya, acara yang dinanti-nantikan pun tiba. Diawali hingar-bingar musik dan lighting yang memikat, drama musikal Putri Salju pun dimulai. Disutradarai oleh A. Tuty Harminanti, kisah Putri Salju berawal dari pernikahan Raja Magnus dengan Putri Ravenna, putri dari Raja Richard. Kedua raja tersebut baru saja menuntaskan peperangan, dengan kemenangan ada di pihak Raja Magnus. Sejak menjadi ratu, Ravenna lantas iri hati sekaligus membenci Putri Salju, anak tirinya, yang dianggap lebih cantik oleh cermin ajaib. Ia yang merasa lebih cantik pun tak terima, lantas berniat menangkap Putri Salju dengan bantuan Pangeran Finn, adiknya. Namun, Putri Salju berhasil lolos dari kejaran Pangeran Finn berkat bantuan kuda pegasus yang membawanya masuk ke dalam hutan. Di dalam hutan tersebut, Putri Salju bertemu dengan Erick, seorang pemburu eks pegawai Ravenna. Setelah mengetahui kelicikan dan kejahatan Ravenna, Erick pun berniat membantu Putri Salju, dengan bantuan para kurcaci yang ada di dalam hutan. Selanjutnya, terjadi pertarungan sengit antara Erick dan Pangeran Finn. Erick menang, bahkan Pangeran Finna disihir menjadi seekor kodok.
Kabar mengenai Pangeran Finn yang berubah menjadi kodok membuat Ratu Ravenna marah. Ia pun membaca mantra, lalu mengubah dirinya menjadi sosok Pangeran William dan memburu Putri Salju di dalam hutan. Ia lalu memberi Putri Salju sebuah apel beracun, tetapi niat jahat ini berhasil digagalkan berkat bantuan Raja Magnus. Raja Magnus pula yang akhirnya membongkar kedok penyamaran Ratu Ravenna.
Selanjutnya, terjadilah peperangan yang melibatkan pasukan Raja Magnus dan pasukan Raja Richard. Nama terakhir yang disebutkan pun akhir muncul untuk membantu Ravenna, lalu bersekutu untuk berperang melawan Raja Magnus. Akhirnya, Raja Magnus yang berpihak pada Putri Salju pun berhasil memenangkan peperangan tersebut. Selamatlah Putri Salju dari ancaman Ratu Ravenna.
Drama musikal pun diakhiri dengan tampilnya seluruh pengisi acara (pemain) di atas panggung yang gemerlap. Mereka bersama-sama bernyanyi dan menari dengan riang gembira sebagai ungkapan kegembiraan hati mereka karena acara dapat berlansung lancar.
Apresiasi buat pendukung acara, pelatih, sponsor, dan para donatur
Seusai acara, wajah-wajah penuh kelegaan tergambar dari panitia yang terlibat dalam pentas seni tersebut, mulai dari bagian konsumsi, pengambil gambar, dekorasi, kru perlengkapan, hingga para orangtua dari para pengisi acara.
Ya, kegiatan ini layak mendapat acungan dua jempol. Apresisasi tinggi layak diberikan kepada semua pihak yang terlibat, karena tidak mudah mengadakan acara semacam ini. Apalagi, acara ini dilakukan secara live dan melibatkan 300 anak, ditambah puluhan orang yang bekerja keras menyiapkan segala sesuatunya.
Ada berbagai kisah menarik yang tidak terekspos, tetapi berhasil diperoleh lewat salah seorang panitia Pentas Seni tersebut. Misalnya,kesibukan luar biasa dari para pendukung di belakang layar dan sekitar panggung. Adegan demi adegan yang berlangsung dengan cepat tanpa ada jeda membutuhkan kesigapan dari para kru. Peran mereka sangat vital untuk kelancaran dan kesuksesan acara, sekalipun tak terlihat.
Cerita lainnya ...betapa sibuknya para kru di belakang layar yang bertugas untuk “mengasapi” panggung, mengatur tata-cahaya (lighting), menjalankan pegasus sehingga terlihat “terbang” melintasi panggung, sampai petugas yang menaikkan pemeran utama dari bawah panggung menuju ke atas panggung.
Masih ada lagi ...tim yang menyiapkan properti, dekorasi, dan tata-letak sehingga tampilan panggung terlihat “mewah” dan menarik. Bahkan, objek pancuran air yang terpasang di depan panggung menarik perhatian para pengunjung untuk melakukan swa-foto (selfie) selesai acara.
Apresiasi tinggi juga layak diberikan untuk para pengisi acara yang dapat menampilkan dialog secara livetanpa melihat teks sama sekali! Untuk pementasan yang berlangsung lebih dari satu jam, persiapan yang dilakukan juga tidak main-main. Sejak 3-4 bulan sebelum hari-H, latihan sudah mulai digelar, hampir setiap hari, termasuk pada masa liburan. Salah seorang guru bercerita: “Anak-anak tetap latihan pada masa liburan Natal.” Pertanda ada semangat luar biasa dalam diri anak-anak untuk menampilkan yang terbaik pada acara tersebut.
Para pelatih juga layak diberi acungan jempol. Tak mudah lho,melatih anak-anak usia playgroupsampai kelas 3 SD untuk berani tampil dan membuat pagelaran acara semacam itu. Belasan pelatih dilibatkan untuk mempersiapkan anak-anak juga menjadi “pengampu” kegiatan ekstra-kurikuler dari anak-anak tersebut.
Peranan tim pendukung, para sponsor dan donatur juga tak bisa disepelekan. Acara yang membutuhkan dana sangat besar itu dapat terselenggara berkat kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, antara lain: Amigo Group, Mad Flash, Klasik Sound System, sampai para orangtua murid yang setia mengantar-jemput dan mendukung anak-anak mereka selama mengikuti latihan hingga pada hari-H pentas seni digelar.
************
Akhirnya, kita berharap melalui acara tersebut, dapat semakin mendorong kecintaan anak-anak pada kesenian, sehingga kelak dapat muncul generasi penerus yang akan menekuni dan berkiprah di dunia seni. Kita doakan bersama!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H