Mohon tunggu...
Widodo Surya Putra (Mas Ido)
Widodo Surya Putra (Mas Ido) Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Arek Suroboyo | Redaktur renungan kristiani | Penggemar makanan Suroboyoan, sate Madura, dan sego Padang |Basketball Lovers & Fans Man United | IG @Widodo Suryaputra

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Berkenalan dengan Maria Oentoe, Pengisi Suara di Cinema 21

25 Oktober 2016   12:26 Diperbarui: 25 Oktober 2016   18:33 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal bulan ini, ketika menonton film bersama istri di Cineplex21 yang berlokasi di Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, selain film yang akan kami tonton, secara pribadi saya ingin memusatkan perhatian pada announcement yang selama ini saya abaikan.

Ya, saya ingin mendengar suara Ibu Maria Oentoe, yang berbunyi seperti ini:

Mohon perhatian Anda, pertunjukan film di teater (nomor teater) segera dimulai. Para penonton yang telah memiliki karcis dipersilakan untuk memasuki ruangan teater.

Suara Ibu Maria Oentoe Tinangon, begitu nama lengkap dari pengisi suara tersebut, memang bagus dan bikin adem siapa pun yang mendengarnya. 

"Merdu sekali, persis seperti suara yang ada di televisi," ucap saya dalam hati, sambil mengingat suara beliau saat diwawancara dalam sebuah acara di televisi swasta nasional. Saat itu, beliau juga sempat diminta untuk mengucapkan announcement seperti di atas.

Mungkin tak banyak generasi sekarang yang mengenal sosok Maria Oentoe, sekalipun bagi penggemar film mereka secara rutin mendengar suara beliau. Apalagi sekarang profesi sulih suara atau dubber tidak terlalu ngetop, seperti yang pernah terjadi pada dekade 1980-an sampai 1990-an. Maria Oentoe dapat dianggap sebagai pelopor dalam dunia sulih suara, sekalipun saat ini beliau tidak terlalu eksis. Suara khas beliau selalu dinantikan oleh penggemar drama radio Saur Sepuh dan Tutur Tinular. 

Suara emas nan merdu yang Tuhan karuniakan juga membawa Maria Oentoe untuk mengisi suara Indonesia Indah di Teater Imax Keong Mas di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Pada waktu itu, Ibu Tien Soehartp (alm.) sendiri yang mengundang Maria Oentoe untuk mengisi suara, sekaligus hadir pada pemutaran film di teater tersebut (awal 1990).

Wartawan Jawa Pos melaporkan (awal Januari 2015), bahwa kenangan akan acara tersebut diabadikan oleh Maria Oentoe dalam sebuah foto (yang sedang berjabat tangan dengan Presiden Soeharto) yang dibingkai dalam pigura berukuran besar di ruang tamu rumahnya. 

Kembali ke laptop... (seperti yang dipopulerkan oleh Tukul Arwana) 

Keterlibatan Maria Oentoe menjadi pengisi suara di bioskop mulai tahun 1986, sejak grup Cinema 21 mulai dirintis. Sempat terjadi kevakuman dan pergantian pengisi suara, ketika Maria Oentoe berpindah rumah, tetapi pihak Cinema 21 kembali menggunakan suara Maria Oentoe, dengan perekaman ulang sekitar lima tahun lalu. Hebatnya lagi, seperti dilansir laman kapanlagi.com pertengahan April 2015 silam, suara emas Maria tetap merdu, sama seperti saat pertama kali direkam puluhan tahun silam!

Menariknya, Maria Oentoe mengaku jarang pergi ke bioskop. Saat diwawancarai Deddy Corbuzier dalam tayangan Hitam Putih akhir September 2016, Maria Oentoe mengaku baru mendengar rekaman suaranya di teater lebih dari 20 tahun setelah perekaman dilakukan!

Istri dari mendiang Rudy FX. Tinangon ini baru mendengar rekaman suaranya saat menghadiri pemutaran film Sebelum Pagi Terulang Kembali, di mana ia berperan sebagai Nenek Soen. Maria Oentoe bertutur bahwa beliau merasa deg-degan karena grogi menjelang suaranya bergema di seantero gedung bioskop. Beliau pun mengaku takjub saat mendengar suaranya bergema dengan sangat merdu.

Profesionalitas Maria Oentoe juga tergambarkan dari pengakuan beliau, seperti dimuat oleh beberapa media, bahwa beliau berusaha menjaga kualitas suaranya dengan meminum air putih dan berusaha untuk tidak mengonsumsi makanan yang 'macam-macam'. Beliau juga dikenal sangat disiplin perihal waktu, juga sungguh-sungguh dalam bekerja. Sering kali, saat melakukan take vocal atau perekaman, beliau hanya melakukan sekali dan langsung jadi, dengan kualitas suara bagus seperti yang diharapkan. Keren!

Kini, di tengah berkembangnya profesi sulih suara, dimana mulai banyak tayangan televisi dan film bioskop yang menggunakan jasa para dubber, alumnus SMA Santa Ursula, Jakarta ini dikabarkan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk aktivitas gerejawi. Seperti dilansir oleh laman jawapos.com, sembari menanti pekerjaan yang berkaitan dengan sulih suara, wanita kelahiran 1948 ini sekarang aktif dalam mengajar di lingkungan gereja, terutama melatih para pembaca Kitab Suci agar dapat melantunkan isi Kitab Suci dengan bagus dan merdu, sehingga enak didengar.

Oya, selain menjadi dubber, Maria Oentoe juga sempat menjadi pemeran pendukung dari beberapa film layar lebar, di antaranya: Ca Bau Kan (2002); Ibuku Malang, Ibuku Tersayang (1990); Pernikahan Dini (1987); Yang Masih di Bawah Umur (1985); Kulihat Cinta di Matanya (1985); Bawalah Aku Pergi (1981); dan Badai Pasti Berlalu (1977).

Nah, bagi Anda penggemar film,terutama yang sering menonton di grup Cinema 21, jangan lewatkan merdunya suara Maria Oentoe yang sangat legendaris itu sebelum memasuki ruangan teater ya. Doakan juga agar beliau senantiasa diberi kesehatan dan suara yang terus bikin adem, karena bagaimana pun, beliau telah berjasa dalam munculnya profesi sulih suara di Indonesia. Tetap sehat dan berkarya, Bu Maria Oentoe!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun