Mohon tunggu...
Widodo Surya Putra (Mas Ido)
Widodo Surya Putra (Mas Ido) Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Arek Suroboyo | Redaktur renungan kristiani | Penggemar makanan Suroboyoan, sate Madura, dan sego Padang |Basketball Lovers & Fans Man United | IG @Widodo Suryaputra

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika 100 Daerah "Ngiri" dengan DKI Jakarta

11 Oktober 2016   12:17 Diperbarui: 12 Oktober 2016   07:36 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk daerah DKI Jakarta, paling tidak selama satu bulan mendatang, dikasih jeda sedikitlah ... kurangi porsi beritanya, lalu munculkan berita-berita seputar Pilkada dari seratus daerah lainnya. 

Kemudian biarkan masyarakat yang menilai apakah benar bahwa hal-hal yang selama ini terjadi di DKI Jakarta, seperti konflik petahana dengan Ormas, kampanye terselubung dengan cara-cara tidak simpatik, saling sindir dan serang antar calon Kepala Daerah, anggapan penistaan agama, atau hal-hal "tidak mutu" lainnya yang selama ini menghiasi media massa, apakah juga muncul di seratus daerah lainnya. 

Jika YA, berarti memang ada yang keliru dari bangsa ini, karena belum benar-benar siap menjadikan demokrasi sebagai bagian dari proses pemilihan Kepala Daerah. 

Sebaliknya jika TIDAK, berarti fenomena yang terjadi di Jakarta dapat dianggap sebagai "riak-riak" kecil dalam pesta demokrasi, terutama sejak munculnya Jokowi dan Ahok pada Pilkada sebelumnya. Riak yang sedikit menguat sejak Ahok menjadi Gubernur dan sekarang menjadi calon petahana yang ingin meneruskan rangkaian program yang selama ini sudah dijalankan, tentunya dengan perbaikan di sana-sini. 

Apakah Kompas berani memulainya? :-D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun