Mohon tunggu...
Widny Putri
Widny Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Prokariotik Vs Eukariotik "Siapa Lebih Eksis?"

25 Agustus 2017   22:09 Diperbarui: 26 Agustus 2017   00:32 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

c. Ribosom

Pada permukaan dalam membran retikulum endoplasma sel eukariotik tersebar organel-organel. Salah satu organel tersebut adalah ribosom. Ribosom berperan penting dalam proses pembentukan protein. Pada sel yang aktif, terdapat ribosom dalam yang banyak. Selain di RE, ribosom banyak terdapat juga di anak inti (nukleolus).


d. Kompleks Golgi/ Badan Golgi
Kompleks Golgi tersebar dalam sitoplasma dan merupakan salah satu komponen terbesar dalam sel. Kompleks Golgi mempunyai hubungan yang erat dengan RE dalam sintesis protein. Selain itu, kompleks Golgi juga mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
a) Tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa, hemiselulosa, dan pektin.
b) Membentuk membran plasma.
c) Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan sel.
d) Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom.

Badan Golgi berbentuk seperti kantung yang pipih, dibatasi oleh membran. Beberapa badan Golgi sering terlihat berdekatan dan membentuk kantung-kantung yang bertumpuk. Badan Golgi diduga sebagai salah satu bentuk dari sistem membran pada RE. Badan Golgi kadang terlihat berada berdekatan dengan RE.

Fungsi badan Golgi terutama dalam pengolahan protein yang baru disintesis. Badan Golgi memotong protein berukuran besar yang dihasilkan ribosom menjadi protein-protein berukuran kecil seperti hormon dan neurotransmiter(bahan penerus informasi pada sistem saraf). Badan Golgi juga berfungsi menambahkan molekul glukosa ketika proses sintesis glikoprotein. Pada sel-sel kelenjar, jumlah badan Golgi lebih melimpah dibandingkan sel-sel lain. Hal ini berhubungan dengan pembentukan sekresi mukus berupa mukopolisakarida yang melibatkan badan Golgi.

e. Mitokondria

Mitokondria memiliki dua jenis membran yaitu membran luar dan membran dalam. Kedua membran ini bersifat kuat, fleksibel, stabil, dan tersusun dari lipoprotein. Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan yang disebut krista. Tonjolan-tonjolan tersebut berfungsi untuk memperluas permukaan agar penyerapan oksigen lebih efektif.

Dengan teori yang sudah saya paparkan di atas, saya berkesimpulan bahwa saya setuju dengan pernyataan "prokariotik lebih mudah mempertahankan eskistensinya dibanding sel eukariotik". Karena berdasarkan sejarah asal usul sel, sel prokariotik lebih dulu ada dibandingkan sel eukariotik. Salah satu bukti nyata yang membuktikan bahwa sel eukariotik adalah hasil dari evolusi sel prokariotik adalah bentuk DNA yang dimiliki keduanya. DNA yang dimiliki sel prokariotik adalah DNA sirkuler atau DNA yang tak berujung, sedangkan DNA yang dimiliki oleh sel eukariotik adalah DNA silkuler dan DNA linear.

 Hal tersebut menunjukan bahwa sel eukariotik adalah evolusi dari sel prokariotik. Tidak mungkin bagi sel eukariotik lebih mampu mempertahankan kepunahan dibandingkan sel prokariotik. Karena bagaimanapun jika sel prokatiotik punah dan sel eukariotik masih bertahan maka sel eukariotik akan tetap termasuk sel prokariotik karena bagaimanapun cikal bakal sel eukariotik adalah sel prokariotik. Atau mungkin jika sel eukariotik mengalami suatu evolusi dan menjadi suatu sel baru, maka akan tetap ada sel prokariotik, karena sekali lagi bagaimanapun segala sesuatunya akan tetap diprakarsai oleh sel prokariotik.

Sel prokariotik juga akan lebih mudah bertahan untuk tidak punah karena sel prokariotik merupakan sel yang mampu bertahan di lingkungan ekstrim. Sel prokariotik mampu bertahan dalam kondisi yang sangat sangat ekstrim terlebih pada archaebacteria. Selain itu sel prokariotik juga dapat menetap di inang, sehingga sel prokariotik lebih ringan dalam usaha mencari nutrisi. Maka sel prokariotik juga lebih mudah untuk bertahan hidup lebih lama.

Alasan kedua mengapa sel prokariotik akan lebih mudah mempertahankan eksistensinya dari kepunahan adalah sel prokariotik memiliki organel yang lebih sederhana dibandingkan sel eukariotik. Organel yang sederhana yang dimiliki oleh sel prokariotik memungkinkan untuk sel prokariotik lebih mampu beradaptasi di situasi yang mungkin akan berubah-ubah karena sel prokariotik belum memiliki banyak organel sel yang sudah mempunyai spesifik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun