Mohon tunggu...
Widny Putri
Widny Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Prokariotik Vs Eukariotik "Siapa Lebih Eksis?"

25 Agustus 2017   22:09 Diperbarui: 26 Agustus 2017   00:32 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Archaebacteria juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan ATP, menghasilkan makanan dengan cara kemoautotrof. Archaebacteria juga memiliki bentuk yang bervariasi seperti bulat, batang, spiral, dan tidak beraturan. Sedangkan Eubacteria merupakan bakteri yanghidup pada kondisi lingkungan yang tidak seekstrim kondisi tempat hidup Archaebacteria. Ada yang bersifat anaerob dan aerob, memiliki dinding sel yang tersusun dari peptidoglikan, memiliki pigmen fotosintetik berupa bekterioklorofil, DNA mampu menghasilkan ATP secara lebih efisien karena sistem transport elektronnya lebih berkembang.

Lalu jika awalnya hanya ada sel prokariotik, bagaimana sel eukariotik muncul? Maka dari itu kali ini saya akan mengulasnya secara lebih teoritis dan sedikit rumit. Jadi ada tiga reaksi yang ambil peranan besar dalam sel prokariotik berevolusi menjadi sel eukariotik. Reaksi yang pertama adalah glikolisis, glikolisis ini sendiri berasal dari kata glukosa dan lisis (pemecahan), di mana artinya adalah serangkaian reaksi biokimia yang mana glukosa dioksisasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis ini adalah salah satu proses metabolisme yang paling universal yang kita kenal, dan terjadi di banyak jenis sel dan hampir semua organisme. 

Proses glikolisis ini menghasilkan energi yang relatif sedikit dan disimpan dalam bentuk ATP. Reaksi yang kedua adalah respirasi, resspirasi adalah proses metabolisme energi yang dilakukan jasad idup melali pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam fungsi hidup. Respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit penyimpanan energi kimia pada organisme hidup yang dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana kemudian energi yang terlepas ditangkap oleh ADP dan membentuk ATP. Reaksi yang ketiga adalah fotosintesis, fotosintesis adalah proses biokimia dalam pembentukanan makanan seperti karbohidrat oleh sel yang berplastida atau klorofil. Ketiga reaksi tersebut harus dilakukan oleh sel karena terdesak oleh keadaan. 

Namun kendalanya, sel prokarioik belum dapat melakukan reaksi metabolisme serumit itu, karena pada sel purba dan sel prokariotik belum memerlukan reaksi metabolisme yang sedemikian rupa, hal itu erat kaitannya dengan situasi di lingkungannya yang sudah menyediakan molekul-molekul yang diperlukan sel untuk proses metabolisme karena pada masa itu sangat kaya dengan bahan organik. Namun seiring bergantinya masa, ketersediaan bahan-bahan organik tersebut juga berkurang. 

Maka sel mulai membentuk enzim-enzim yang dapat membentuk molekul-molekul organik sendiri sehingga proses metabolisme dapat berjalan dengan lancar. Seiring bertambahnya waktu enzim-enzim tersebut juga makin beragam yang mana membuat reaksi-reaksi yang terjadi pada sel semakin rumit. Itulah mengapa sel eukariotik memiliki organel sel yang lebih kompleks dibandingkan sel prokariotik. Sepertihalnya organel sel berikut ini


a.  Inti Sel (Nukleus)

Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel dengan diameter sekitar 10 m. Nukleus berfungsi sebagai pengatur pembelahan sel, pengendali seluruh kegiatan sel, dan pembawa informasi genetik. Inti sel terdiri atas beberapa bagian, yaitu membran, kromatin, anak inti (nukleolus), dan cairan inti (nuclear sap). Cairan inti merupakan cairan yang di dalamnya terdapat nukleolus dan kromatin. Kromatin mengandung materi genetik berupa DNA serta protein. 

Ketika sel membelah, kromosom dapat terlihat sebagai bentuk tebal dan memanjang. Kromosom adalah cetak-biru (blue print) sel. Kromosom mengatur kapan dan bagaimana sel membelah diri, menghasilkan protein-protein tertentu, serta berdiferensiasi. Nukleus merupakan struktur yang jelas terlihat pada saat sel belum membelah diri. Nukleus terlibat dalam pembentukan ribosom--suatu organel sel yang berperan dalam pembentukan protein. Nukleus mengatur sintesis protein dalam sitoplasma dengan mengirimkan pesan genetik dalam bentuk ribonucleic acid(RNA). RNA ini disebut messengerRNA (mRNA). Pembentukan mRNA terjadi di nukleus berdasarkan instruksi yang diberikan DNA. Setelah itu, mRNA membawa pesan genetik ke sitoplasma melalui pori membran inti untuk diterjemahkan di ribosom menjadi protein.

Protein ini akan digunakan untuk menggantikan protein yang hilang, membentuk enzim, atau mengirimkan sinyal pada bagian sel yang lain. Membran inti memiliki struktur yang sama dengan struktur membran sel. Di membran inti, terdapat pori atau lubang-lubang yang memungkinkan keluar-masuknya benda atau zat tertentu. Dengan kata lain, melalui lubang-lubang tersebut, inti sel 'berkomunikasi' dengan bagian-bagian sel serta sel yang lain.

b. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma merupakan jaringan yang tersusun oleh membran yang berbentuk seperti jala. Terdapat dua tipe retikulum endoplasma yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar adalah RE yang ditempeli ribosom dan tampak berbintil-bintil. RE halus adalah RE yang tidak ditempeli ribosom. RE memiliki beberapa fungsi berikut.
a) Mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE halus).
b) Menampung protein yang disintesis oleh ribosom (RE kasar).
c) Transportasi molekul-molekul (RE kasar dan RE halus).
d) Menetralkan racun (detoksifikasi).

Dilihat secara tiga dimensi, sistem membran pada retikulum endoplasma bersatu dengan membran sel dan membran inti. Retikulum endoplasma ada yang tampak kasar (RE kasar) dan ada pula yang tampak halus (RE halus). Pada permukaan membran RE kasar terdapat ribosom yang menempel. Ribosom yang menempel membuat RE terlihat kasar (Gambar bawah kiri). RE kasar berperan dalam pembentukan membran dan protein. Adapun RE halus berperan dalam pembentukan lemak, menetralisir racun, dan penyimpanan kalsium yang berguna pada kontraksi sel otot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun