"Aku tahu kamu berada di sini. Pasti sudah menghuni tempat ini sejak sebelum aku datang. Sekarang aku yang punya hak atas tempat ini. Aku yang berkuasa. Aku nggak keberatan kamu tetap tinggal di sini, asalkan kita sepakat untuk bertetangga secara damai. Kamu cuma boleh tinggal di ruangan ini.
Di sini pun jangan sekali-kali menggangguku. Tidak boleh gentayangan ke kamar-kamar yang lain. Kalau kamu tidak sepakat silahkan pergi. Kalau kamu tetap tinggal tapi melanggar kesepakatan ini, kuusir kamu dari sini. Aku tidak main-main."
Kepalaku terus-terusan kembang selama aku bicara kepadanya. Namun begitu selesai berkata-kata, perasaan merinding itu surut perlahan-lahan. Dan hari-hari selanjutnya jadi biasa saja.
***
Bang M terkekeh lagi.
"Dia patuh sama kesepakatan yang kau bikin. Bagus dia di sini, dijaganya rumahmu. Mana ada pencuri yang berani."
oOo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H