Mohon tunggu...
Kompasianer Air
Kompasianer Air Mohon Tunggu... Wiraswasta - Komunitas Pecinta Aviasi

Terbang, wisata

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Melirik Pesawat C 390 yang Sempat Membuat Boeing ingin Membeli Embraer

16 November 2024   15:27 Diperbarui: 16 November 2024   16:08 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa negara yang juga memproduksi pesawat angkutnya -- baik secara mandiri maupun kerjasama dengan pabrikkan pesawat lainnya, contohnya Jepang dengan pesawat angkut C-2 besutan pabrikan Kawasaki Aerospace Company, ada pula pesawat C-27J Spartan besutan dari Alenia Aeronautica bersama dengan Alenia Aermacchi serta Leonardo dari negara Italia.

Selain itu, jika kita melihat pengoperasian pesawat oleh pihak militer yang juga tidak saja pada Angkatan Udara (Air Force) tapi kini juga oleh Angkatan Darat (Army Aviation), Angkatan Laut (Naval Aviation) dan di Amerika juga ada Marinir (Marine Aviation), kita bisa mengatakan bahwa pasar aviasi militer sangatlah luas.

Sebagai tambahan, bagaimana dengan potensi C 390 di Indonesia, apakah pesawat ini cocok dioperasikan di Indonesia ?

Secara kapasitas, pesawat C 390 memang melebihi C 130 J-30 seperti yang sudah dioperasikan TNI AU namun untuk kapabilitas seperti untuk melakukan berbagai misi dan operasi serta pada kondisi dan keadaan yang tertentu, perlu dilihat lebih dalam lagi terutama pada landasan pacu yang belum siap ataupun dalam keadaan rusak untuk melakukan lepas landas dan pendaratan (Austere take off and landing).

Posisi letak mesin yang berada di tinggi memang dapat menghindari masuknya benda asing yang dapat merusak mesin seperti debu saat mendarat di landasan pacu bukan aspal, namun untuk kapabilitas lainnya yang sesuai dengan kebutuhan Angkatan Udara kita dalam menjalankan misi dan operasinya perlu dikaji lebih dalam serta dengan melihat efisiensi biaya pesawat bermesin jet yang akan jauh lebih tinggi daripada mesin turboprop serta dengan melihat efektivitas pengoperasian angkut dari masing masing pesawat.

Juga perlu dilihat kemampuan melakukan pengisian bahan bakar di udara (aerial refueling) nya dimana pesawat C 390 tidak saja ready melakukan pengisian bahan bakar di udara tapi juga dapat bertindak sebagai pengisi bahan bakar (tanker).

Salam Aviasi.

Referensi :

https://www.lockheedmartin.com/content/dam/lockheed-martin/aero/documents/C-130J/MG180389_C-130Brochure_NewPurchase_Final_Web.pdf

https://defense.embraer.com/wp-content/uploads/2024/06/C-390-Millennium-Brochure-2023-English.pdf

https://www.af.mil/About-Us/Fact-Sheets/Display/Article/1555054/c-130-hercules/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun