Mohon tunggu...
Kompasianer Air
Kompasianer Air Mohon Tunggu... Wiraswasta - Komunitas Pecinta Aviasi

Terbang, wisata

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Melirik Pesawat C 390 yang Sempat Membuat Boeing ingin Membeli Embraer

16 November 2024   15:27 Diperbarui: 16 November 2024   16:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adalah pesawat angkut C 390 Millenium yang membuat pabrikan Boeing ingin membeli pabrikan Embraer melalui salah satu divisinya yakni Defense and Security, bahkan nama baru sudah disediakan yaitu Boeing Brazil--Commercial walau tidak dilanjutkan pada proses akusisi, namun sangat menarik untuk mengulasnya.

Apa keistimewaan pesawat C 390 besutan Embraer ini hingga membuat Boieng ingin menguasai saham Embraer Commercial sebanyak 80% senilai USD 4.2 milyar tersebut ?

Untuk menjawabnya mari kita melihat sejarah singkat pengembangan pesawat ini, apa yang melatarbelakangi pabrikan Embraer yang sebelumnya berfokus pada pesawat private jet dan airline untuk masuk ke pasar aviasi militer, walau sebelumnya Embraer sudah memproduksi  pesawat latih tempur militer EMB 312 Tucano ?

Pengembangan pesawat angkut militer adalah laksana gambling karena mereka seperti menyimpang dari fokus produksinya yang selama ini dengan pesawat airliner nya yaitu keluarga E-Jet, akan tetapi dengan berbagai dukungan yang berdatangan terutama untuk pembiayaan pengembangan pesawat datang seperti dari pemerintah Brazil serta dari Angkatan Udara Brazil yang ingin menggantikan pesawat angkut militer mereka yang sudah menua, tekad Embraer pun semakin kuat.

Dukungan dari Pemerintah Brazil dan Angkatan Udara Brazil ada syaratnya yaitu untuk mencari pengganti pesawat angkut yang sudah menua yaitu Lockheed Martin C 130, pesawat baru setidaknya harus memiliki kapasitas dan kapabilitas yang sama dan bahkan melebihi dari pesawat yang akan digantikan tersebut.

Pada tanggal 3 Februari 2015 prototipe pertama PT-ZNF terbang pertama kali sedangkan prototype kedua (PT-ZNJ) pada April 2016, dan setelah melakukan berbagai tes terbang, akhirnya pesawat produksi C-390 menjadi kekuatan Angkatan Udara Brazil pada bulan September 2019.

Pesawat ini memiliki jenis sayap high wings yang memang umum diterapkan di semua pesawat angkut militer, alasannya adalah agar kru kokpit memiliki pandangan ke bawah tanpa hambatan, sedangkan sebagai propulsinya dipilih mesin jet turbofan IAE V2500 besutan dari International Aero Engines International Aero Engines, mesin ini yang dipasang pada keluarga Airbus A 320.

Panjang pesawat secara keseluruhan adalah 35.20 m sedikit lebih panjang dari Lockheed Martin C 130 J-30 Super Hercules yang panjangnya 34.37 m, namun dalam kapasitas angkut kargo (cargo hold), pesawat C 390 memiliki panjang 18.50 m, lebar 3.45 m dan tinggi 2,95 m sedangkan Super Hercules dengan J-30 nya memiliki panjang cargo hold 16,19 m, lebar 3.12 meters dan tinggi 2,74 m.

Dengan mesin jet yang terpasang sebagai propulsi pesawat, maka tidak hanya efisiensi waktu tempuh serta jarak tempuhnya saja yang dapat dicapai tapi juga efektivitas angkut udara bagi pihak militer, dengan kata lain pesawat ini dapat melakukan angkut udara taktikal (Intratheater) dan juga strategik (intertheater) dalam hal daya tempuh.

Ilustrasinya seperti ini, bila pada pesawat dengan mesin turboprop seperti C 130 waktu tempuh dari titik A ke titik B adalah 2 jam sedangkan dengan pesawat C 390 bisa lebih cepat dan pada akhirnya dapat melakukan misi angkut udara dua kali dalam sebuah periode waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun