Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penulis dan Mimpi Buruknya Itu Telah Menyelamatkan Hotel dari Kehancuran

2 Februari 2023   18:57 Diperbarui: 2 Februari 2023   19:02 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stanley Hotel. Sumber : Vogue.com

Terlepas dari apakah kita percaya pada hantu atau tidak, kemampuan Stanley Hotel di negara bagian Colorado, Amerika untuk membangkitkan rasa takut memang takdapat disangkal.

Masa lalu Hotel Stanley yang menyeramkan dibangun atas kombinasi fakta dan peristiwa yang dapat dibuktikan, serta banyaknya spekulasi dan bukti anekdot. Ada tamu hotel dan staf yang mendengar suara-suara tanpa wujud, disentuh oleh sesuatu atau seseorang yang tidak dapat mereka lihat, dan segala macam kejadian aneh yang tidak dapat dijelaskan.

Saat ini, Stanley Hotel adalah penginapan besar dan megah yang menghadap ke kota di lembah Estes. Tetapi sebelum hotel dan kota didirikan di sini, Lembah Estes mempunyai pemandangan indah  dipenuhi dengan hamparan lembah dan padang rumput yang merupakan rumah bagi suku Indian Ute dan Arapaho.

Kisah mengenai asal-usul Hotel Stanley dimulai ketika seorang inventor Freelan Oscar Stanley terserang penyakit tuberkulosis. Ia melakukan perjalanan ke lembah dengan harapan mendapatkan kesehatannya kembali. Kalaupun ia harus mati, ia ingin itu terjadi di tempat yang indah. Tetapi setelah hanya satu musim panas, kesehatannya benar-benar pulih, berkat udara segar dan hangatnya sinar matahari di daerah itu.

Bersama istrinya Flora, Stanley membuat rencana membangun sebuah hotel besar di Lembah Estes yang akan menampilkan keagungan dan kemewahan dari bangunan pesisir pantai timur, tetapi dengan suasana pedesaan pesisir pantai barat.

Ketika hotel dibuka tahun 1909, para tamu mengagumi bangunan megah tersebut yang dikelilingi oleh hutan belantara tetapi entah bagaimana dilengkapi dengan fasilitas modern saat itu, seperti listrik, telepon, kamar mandi modern, chef dan pelayan berseragam profesional.

Selama beberapa dekade, Stanley Hotel terkenal sebagai tujuan wisata Mountain West mewah dan eksklusif menyajikan tempat istirahat yang tenang dan menyegarkan untuk gaya hidup orang-orang di pesisir pantai timur yang selalu sibuk.

Tetapi pada tahun 1970-an, hotel tersebut telah rusak parah. Bertahun-tahun terbengkalai karena kurangnya investasi. Stanley Hotel dengan mudah bisa hancur, jika bukan karena serangkaian kejadian aneh yang melibatkan seorang penulis berpengaruh dan terkenal serta mimpi buruknya yang terjadi di Kamar 217.

Tahun 1970-an, penulis StephenKing sedang mengerjakan sebuah karyanya The Stand dan tinggal di Boulder, Colorado. Suatu akhir pekan, dia dan istrinya, Tabatha, melakukan perjalanan selama satu jam ke utara menuju Estes Park untuk berakhir pekan jauh dari anak-anak mereka.

Saat sedang mencari akomodasi, tibalah mereka di Stanley Hotel yang saat itu masih buka untuk hari terakhir di musim dingin. Ya, saat semua orang bersiap-siap untuk check out, Stephen King malah ingin check-in.

Stephen King dan istrinya menjadi satu-satunya tamu di hotel besar malam itu, dan menurut King, ia mendengar dengan jelas suara hembusan angin di luar ruangan. Setelah bersantai di restoran dan bar, pasangan itu beristirahat di Kamar 217.

Dalam mimpi buruk yang terasa seperti nyata, Stephen King bermimpi selang pemadam kebakaran yang melingkar dan tergantung di dinding tetiba hidup mengejar putranya yang kemudian berteriak dan berlari menyusuri lorong hotel.

Terbangun karena panik, King menyalakan sebatang rokok dan menatap ke luar jendela. Setelah menghabiskan rokoknya, ia kembali ke tempat tidur. Saat itulah garis besar The Shining*) sudah terbentuk sempurna di benaknya.

Takdapat dipungkiri kesuksesan The Shining di  dalam dan luar negeri memberikan dampak luar biasa. Banyak pengunjung yang berminat untuk menginap di sana setelah membaca novel atau melihat film tersebut. Pemasukan hotel melonjak pesat membantu mereka keluar dari ambang kehancuran.

Hubungan Stanley Hotel dengan Stephen King dan malam menakutkan yang mengilhami The Shining adalah kejadian menyeramkan sekaligus paling terkenal dan berpengaruh di hotel. Tetapi laporan tentang adanya kejadian-kejadian aneh di hotel sebetulnya telah ada jauh sebelum tahun 1970-an, khususnya kejadian di Kamar 217.

Setelah daerah itu mengalami banjir, listrik hotel yang saat itu masih berusia dua tahun padam untuk pertama kalinya. Sang pemilik hotel Freelan Stanley mengerjakan sendiri, memasang lentera gas di setiap kamar untuk memberi penerangan kepada para tamu, sayangnya terjadi kebocoran yang menyebabkan penumpukan gas di Kamar 217.

Kepala pelayan kamar, Elizabeth Wilson, memasuki kamar dengan lilin  menyala dan memicu ledakan besar. Wilson secara ajaib selamat, meski sempat terlempar dari pintu masuk kamar ke ruang makan yang terletak di lantai pertama.

Diperkirakan 10% orang yang berada di hotel tidak seberuntung itu, bahkan ada yang menyaksikan bak mandi terbang di udara selama ledakan. Setelah bangun dari koma, Wilson kembali bekerja pada tahun 1913 dan tetap bekerja di hotel tersebut hingga tahun 1950.

Kisah Elizabeth Wilson yang seharus berakhir sampai di sini, ternyata tidak demikian, menurut beberapa tamu dan staf hotel. Arwahnya konon masih menghuni Kamar 217, tetapi lebih membantu daripada menakutkan. Para tamu banyak berbagi cerita ketika terbangun, mereka melihat kamar lebih rapi dari malam sebelumnya, seperti pakaian terlipat dan koper tertata rapi.

Pernah ada satu pasangan yang melaporkan bahwa tempat tidur merka dirapikan pada malam hari saat mereka masih tertidur di atasnya. Tapi catat ya, untuk para jomblo dan pasangan tanpa nikah yang ingin menginap di sini sebaiknya jangan memilih untuk tidur di Kamar 217. Banyak jomblo dan pasangan tanpa nikah melaporkan adanya sebuah kehadiran dingin di tempat tidur bersama mereka saat mereka tidur.

Freelan Stanley, sang pemilik hotel meninggal pada tahun 1940 diusia 91 tahun, tetapi, seperti Wilson, banyak yang percaya kehadirannya masih dapat dilihat dan dirasakan di hotel, terutama di bar dan ruang biliar. Hantu istrinya, Flora, memiliki kecenderungan untuk bermain piano hotel.

Beberapa staf hotel percaya ada hantu anak autis berkeliaran di sekitar hotel dan kadang memainkan rambut tamu di sana. Para tamu di lantai empat Stanley Hotel juga banyak yang mengatakan mendengar derai tawa anak-anak di aula padahal takada seorangpun di sana.

Beberapa hewan peliharaan milik Freelan Stanley telah dikubur di properti selama bertahun-tahun (Cassie, seekor golden retriever yang ramah, dikatakan masih suka mengantarkan koran dan mencakar pintu untuk dibiarkan masuk dari luar meskipun ia sudah terkubur di dalam tanah.

Hal aneh lainnya adalah adanya gua besar yang terletak di bawah hotel. Mengapa sebuah hotel membutuhkan jaringan gua? Tidak sedikit orang bertanya.

Alasannya adalah pada masa-masa awal Stanley Hotel beroperasi, sangat tidak profesional bagi pekerja yang lalu lalang terlihat oleh tamu, sehingga mereka harus menggunakan jalur bawah tanah untuk melakukan perjalanan antara kamar dan bar hotel, restoran, serta fasilitas binatu.

Hantu Chef dikatakan menghantui gua tersebut, terbukti dengan banyaknya laporan orang mencium aroma masakan yang menggiurkan tapi tak dapat dijelaskan.

Kamar 401, menurut beberapa orang, adalah kamar paling menyeramkan di hotel, dan dihantui oleh hantu laki-laki yang tidak ramah. Banyak wanita mengklaim saat sedang berdiri di dalam ruangan tempat pakaian, mereka diraba secara tidak senonoh oleh seseorang yang tidak terlihat kehadirannya.

Seorang pria bahkan mengklaim dia menyaksikan cincin kawinnya entah kenapa bergerak dari meja kamar mandi dan jatuh ke saluran pembuangan di kamar mandi.

Di lorong di Kamar 407, beberapa tamu melaporkan pengalaman aneh, ada seseorang yang menyelimuti mereka saat sedang berada di tempat tidur. Ada juga tamu lain yang merasakan seperti ada seseorang duduk di ujung tempat tidur, tapi saat lampu dinyalakan mereka tidak melihat siapa-siapa kecuali lekukan pada selimut seolah bekas diduduki seseorang.

Di Kamar 428, beberapa orang terbangun dari tidur dan tiba-tiba melihat penampakan seorang berpakaian koboi sedang mondar-mandir dekat tempat tidur, atau sedang berdiri di sudut kamar. Tidak ada ruangan atau kamar di atas kamar ini, anehnya selama bertahun-tahun, banyak laporan tentang suara aneh seperti furnitur yang dipindahkan dan langkah kaki yang berasal dari langit-langit.

Rachael Thomas, salah satu karyawan Hotel Stanley, mengklaim bahwa dia pernah dibuat sakit di lantai empat secara misterius. Kejadian-kejadian aneh kadang menyeramkan telah menjadikan hotel ini terkenal secara internasional sebagai tempat berhantu, dan sudah sering ditampilkan di acara populer bertema hantu atau paranormal  seperti Ghost Adventures dan Ghost Hunters.

 reputasi paranormal aktivitasnya, Stanley Hotel adalah tempat yang indah dan menarik untuk dikunjungi. Tetapi dengan adanya potensi untuk mendapatkan pengalaman paranormal secara langsung, para tamu dari seluruh dunia datang ke sini dengan harapan dapat menyaksikan sesuatu yang aneh yang tidak dapat dijelaskan.

“Heeeeeeeeeeere’s Johny...!”  **)

Widz Stoops, PC-USA 02.02,23
MalJum : Colorado State

*) The Shining adalah sebuah novel karya Penulis terkenal Stephen King tahun 1977 yang kemudian diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama di tahun 1980. Film yang dibintangi oleh Jack Nicholson ini sukses di pasaran di dalam negeri maupun luar negeri.

**) “Heeeeeeere’s Johny!” adalah satu adegan improvisasi yang cukup terkenal yang dilakukan Jack Nicholson dalam film The Shining.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun